Donald Trump. (foto: Antara)
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Pelaku usaha ritel di Amerika Serikat (AS) bersiap menaikkan harga jual bila Presiden Terpilih AS Donald Trump benar-benar mengenakan bea masuk atas seluruh barang impor.
Direktur Keuangan Walmart John Rainey mengatakan perusahaannya tidak pernah berkeinginan untuk menaikkan harga. Namun, bila bea masuk diterapkan atas seluruh barang impor, mau tidak mau harga jual harus naik.
"Model bisnis kami adalah everyday low price. Namun, kemungkinan akan ada kasus harga konsumen akan naik," ujar Rainey, dikutip Senin (25/11/2024).
Mengingat dua pertiga barang yang diperdagangkan oleh Walmart berasal dari AS, Rainey mengatakan perusahaannya tidak akan terlalu terdampak oleh pengenaan bea masuk secara menyeluruh yang direncanakan Trump.
Rainey mengatakan Walmart telah mencoba untuk tidak hanya sepenuhnya bergantung pada pemasok barang dari China sejak periode pertama pemerintahan Trump pada 2017 hingga 2021.
"Kami sudah sering berhadapan dengan persoalan bea masuk selama 7 tahun terakhir. Bea masuk memang bersifat inflasioner bagi konsumen. Kami akan bekerja sama dengan para pemasok kami untuk terus menekan harga," ujar Rainey seperti dilansir cnbc.com.
Direktur Utama Lowe's Marvin Ellison pun mengatakan pengenaan bea masuk secara menyeluruh atas impor dari semua negara akan meningkatkan biaya yang harus ditanggung perusahaan. Biaya pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen.
"Kami sudah memiliki rencana. Kami sudah menyiapkan skenario sembari mencoba memahami implikasinya [kebijakan Trump]," ujar Ellison.
Sebagai informasi, Trump berencana untuk meningkatkan kontribusi bea masuk dalam pendapatan AS. Ketika menjabat, Trump berjanji akan mengenakan bea masuk sebesar 10% hingga 20% atas seluruh barang impor dan bea masuk sebesar 60% khusus atas barang impor yang berasal dari China.
Guna mencegah pemindahan pabrik ke luar negeri, Trump juga akan mengenakan bea masuk sebesar 200% atas barang-barang impor yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang memindah pabrik dari AS ke negara lain.
Menurut Peterson Institute for International Economics, rumah tangga AS akan menanggung biaya rata-rata senilai US$2.600 per tahun akibat kebijakan bea masuk Trump. (sap)