Ilustrasi. Penumpang pesawat udara berjalan menuju pintu keluar di area Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
BADUNG, DDTCNews – Bupati Badung, Bali I Nyoman Giri Prasta antusias menyambut baik wacana pemerintah pusat yang akan menggeser lokasi kerja aparatur sipil negara (ASN) dari Jakarta ke daerah wisata seperti Bali.
Bupati Giri Prasta menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ASN bekerja dari Bali. Menurutnya, pendapatan daerah dari pajak akan meningkat jika pegawai pemerintah pusat yang bekerja dari Pulau Dewata.
Rencana tersebut, menurutnya, memiliki efek berganda bagi daerah seperti Kabupaten Badung. Selain kegiatan ekonomi yang makin meningkat, penerimaan pajak juga ikut naik karena tulang punggung pendapatan daerah di Badung berasal dari pajak hotel dan pajak restoran.
"80% PAD Badung berasal dari pajak hotel dan restoran. Untuk itu, kami mendukung pertumbuhan pariwisata domestik," katanya, dikutip pada Senin (7/6/2021).
Bupati menjelaskan normalisasi kegiatan pariwisata perlu didukung dengan percepatan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi akan memperluas wilayah zona hijau. Hal tersebut akan berdampak positif bagi industri pariwisata.
Selain itu, zona hijau juga wajib konsisten menerapkan protokol kesehatan. Dia menegaskan pelaku industri pariwisata di Badung wajib mematuhi protokol kesehatan dalam bentuk cleanliness health, safety, and environmental sustainability (CHSE).
"Inilah kekuatan jaminan zona hijau untuk pemulihan pariwisata sebagai bentuk kesiapan Badung dalam menyambut wacana pemerintah pusat membuka pariwisata internasional pada Juli 2021 melalui skema travel bubble," imbuhnya.
Giri Prasta menambahkan pemkab juga telah memberikan dukungan kepada pelaku UMKM dengan memberikan stimulus fiskal dan nonfiskal. Salah satu bantuan yang diberikan antara lain kegiatan urban farming sebagai kegiatan ekonomi alternatif saat darurat pandemi Covid-19 di Kabupaten Badung.
"Berkenaan kondisi darurat pandemi dan darurat ekonomi yang ada saat ini, masyarakat kita ajak semangat untuk sehat dulu setelah itu baru melakukan pemulihan ekonomi," imbuhnya, seperti dilansir balipuspanews.com. (kaw)