KUPANG, DDTCNews -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan keringanan pajak kendaraan bermotor (PKB) sebagai upaya optimalisasi pendapatan daerah sekaligus menyambut HUT ke-67 Provinsi NTT, Natal 2025, dan tahun baru 2026.
Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah (BPAD) NTT Alexon Lumba mengatakan insentif pajak ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat sekaligus mendorong pelunasan tunggakan PKB. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur NTT No. 47 Tahun 2025 dan berlaku hingga 31 Desember 2025.
“Pemerintah hadir untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Keringanan ini sudah berlaku sejak Juli dan terus diperpanjang hingga akhir tahun,” ujar Alexon, dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Menurut Alexon, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor PKB. Ia menambahkan keringanan PKB juga diberikan kepada pemilik kendaraan yang melakukan mutasi masuk dari luar daerah ke dalam daerah
Kepala Bidang Pendapatan I BPAD NTT Oktavianus Mare menyebut antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi. Hal ini tecermin dari meningkatnya penerimaan PAD sejak program keringanan diberlakukan.
“Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat penerimaan daerah dan mendukung pembangunan di NTT,” ujarnya, dilansir flotim.pikiran-rakyat.com.
Secara lebih terperinci, merujuk Peraturan Gubernur NTT No. 47 Tahun 2025, ada 5 jenis keringanan pajak yang diberikan. Pertama, pengurangan atas dasar pengenaan PKB. Besaran pengurangan terhadap dasar pengenaan PKB ditetapkan sebesar 24,6%.
Kedua, pengurangan atas dasar pengenaan BBNKB. Besaran pengurangan terhadap dasar pengenaan PKB ditetapkan sebesar: (i) 24% atas dasar pengenaan BBNKB untuk kendaraan bermotor roda 2 dan roda 3; (ii) 29% atas dasar pengenaan BBNKB untuk kendaraan bermotor roda 4, roda 6, dan seterusnya.
Ketiga, pengurangan atas pokok PKB tahun berjalan. Pengurangan pokok PKB diberikan kepada wajib pajak yang: (i) melakukan mutasi masuk dari luar daerah ke dalam daerah; atau (ii) membayaran PKB sebelum berakhirnya masa berlaku PKB.
Pengurangan pokok PKB kepada wajib pajak yang melakukan mutasi masuk dari luar daerah ke dalam daerah diberikan sebesar 50%. Sementara itu, pengurangan pokok PKB kepada wajib pajak yang membayar PKB sebelum berakhirnya masa berlaku PKB diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Selain itu, ada tambahan pengurangan PKB sebesar 5% dari besaran pokok PKB tahun berjalan untuk pembayaran PKB yang dilakukan melalui Aplikasi PRO NTT. Keempat, pengurangan atas pokok PKB tahun tunggakan. Pengurangan pokok PKB tahun tunggakan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Kelima, pengurangan sanksi administrasi PKB. Pengurangan sanksi administrasi PKB diberikan berupa penghapusan bunga dan denda atas keterlambatan pembayaran PKB sebesar 100%. Keringanan ini diberikan untuk masa PKB tahun berjalan. (dik)
