KPP PRATAMA DENPASAR BARAT

Gali Potensi Pajak, Fiskus Datangi Kantor Pengusaha Kopi Keliling

Redaksi DDTCNews
Selasa, 25 Februari 2025 | 12.30 WIB
Gali Potensi Pajak, Fiskus Datangi Kantor Pengusaha Kopi Keliling

Ilustrasi.

DENPASAR, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Denpasar Barat melakukan kunjungan ke kantor salah satu brand kopi keliling di Jalan Kargo Denpasar pada 11 Februari 2025 dalam rangka penggalian potensi pajak.

Dalam kunjungan tersebut, KPP Pratama Denpasar Barat menugaskan Indah Nur Permata Sari dan Tri Susilowati untuk bertemu langsung dengan salah seorang manajer perusahaan, yaitu Putu Novita Sari Darmawati.

“Kami bertugas untuk pendalaman proses bisnis, penggalian potensi dan edukasi kepada wajib pajak,” kata Indah yang juga menjabat sebagai Account Representative (AR) pengampu wajib pajak dikutip dari situs web DJP, Selasa (25/2/2025).

Indah menambahkan wajib pajak juga dapat meminta konsultasi ke helpdesk KPP Pratama Denpasar Barat apabila terdapat pertanyaan terkait dengan kewajiban perpajakan. Layanan helpdesk dibuka setiap Senin – Jumat pada pukul 08.00 – 16.00.

Seluruh pelayanan yang diberikan tidak dipungut biaya. “Jangan lupa untuk segera melaporkan SPT Tahunan sebelum jatuh tempo,” tuturnya.

Sementara itu, Novita menjelaskan ide bisnis kopi bajajnya tercetus dari kesulitan menemukan coffee shop di kawasan pantai. Selama ini, bisnis kopi kebanyakan berkonsep bar. Dia lantas memodifikasi sebuah bajaj berwarna merah muda alias pink menjadi coffee shop.

“Konsep yang kami bawa fun dan berwarna pink. Ketika yang lain membawa tema warna gelap, kami memakai warna pink yang fun, ceria, dan mencolok mata untuk branding," tuturnya.

Untuk jenis kopi, lanjut Novita, perusahaan menggunakan kopi arabika dari Kintamani sebagai bahan dasar. Harga yang dibanderol untuk minuman panas Rp40.000, sedangkan minuman dingin dalam kemasan kaleng daur ulang sebesar Rp50.000.

"Rata-rata jumlah cup yang laku sekitar 50 saat weekend. Kalau hari normal, sekitar 30-40 cup di setiap lokasinya. Menu cappucino menguasai 60% penjualan," ujarnya.

Seperti dilansir dari Warta Kopi: Coffee Market Outlook 2023, industri kopi di Indonesia selama 10 tahun terakhir mengalami pertumbuhan hingga 50% atau setiap tahunnya mengalami pertumbuhan sebesar 5%. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.