KOTAWARINGIN TIMUR

DPRD Desak Pemkot Genjot Setoran Pajak Kendaraan

Redaksi DDTCNews
Jumat, 04 Agustus 2017 | 14.31 WIB
DPRD Desak Pemkot Genjot Setoran Pajak Kendaraan

KOTAWARINGIN TIMUR, DDTCNews – Wakil Ketua DPRD meminta Pemkab Kotawaringin Timur untuk bisa mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang salah satunya bisa dikejar melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk menambal kekurangan anggaran pembangunan.

Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus mengatakan Pemkab Kotim bisa meningkatkan PAD baik dari sektor PKB maupun retribusi. Menurutnya hal itu perlu dilakukan karena anggaran untuk pembiayaan pembangunan setiap tahunnya selalu meningkat.

“Saya lihat dari sektor PKB masih bisa diandalkan, sehingga pungutan PKB bisa semakin meningkat. Pemkab harus bisa meningkatkan penerimaan PAD ke depannya untuk bisa mencegah terjadinya defisit anggaran yang besar,” ujarya di Kotim Kalimantan Tengah.

Di samping itu, Parimus mengakui belanja infrastruktur menjadi program yang diprioritaskan selain pendidikan dan kesehatan. Namun, ia pun meminta agar Pemkab Kotim tidak memberatkan masyarakat kecil pada saat berupaya meningkatkan PAD.

“Pemkab harus tingkatkan sumber PAD Kotim. Meski dalam anggaran sudah sesuai dengan RPJMD Kotim berada di kisaran Rp212 miliar. Tapi alangkah lebih baik bisa melampaui target itu, karena kondisi keuangan dari pusat bisa saja menurun,” ungkapnya seperti dilansir sampit.prokal.co.

Ia berharap Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) bisa bersinergi lebih strategis untuk bisa mengejar target PAD yang sudah ditetapkan. “Bapenda pun harus bisa menunjukkan berbagai akselerasi baru untuk mencapai target PAD,” pungkasnya.

Selain itu, dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk RAPBD tahun 2018 menyebutkan pendapatan berada pada kisaran Rp1,38 triliun yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp1,59 triliun.

Kemudian dalam KUA-PPAS tersebut pun menentukan pos belanja dalam RAPBD tahun 2018 hanya Rp1,42 triliun yang lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp1,64 triliun. (Gfa/Amu)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.