Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Rabu (8/11/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Calon presiden Anies Baswedan menilai optimalisasi penerimaan pajak menjadi salah satu strategi mengendalikan defisit APBN.
Anies mengatakan defisit APBN rendah menunjukkan Indonesia memiliki kesehatan fiskal yang baik. Oleh karena itu, dia berjanji mengoptimalkan penerimaan melalui perluasan basis dan perbaikan kepatuhan pajak.
"Dari sisi penerimaan, tentu peningkatan penerimaan. Tax cadastre itu dilakukan, perluasan tax base dikerjakan," katanya, Rabu (8/11/2023).
Anies berjanji mengoptimalkan penerimaan perpajakan sehingga tax ratio mampu mencapai 16% pada 2029. Dalam hal ini, dia ingin mengoptimalkan penerimaan perpajakan melalui pembentukan badan penerimaan negara apabila terpilih dalam pilpres 2024.
Menurutnya, badan ini dibutuhkan untuk mengintegrasikan program pengumpulan penerimaan negara yang masih terpisah. Pada saat ini, penerimaan perpajakan masih dikelola oleh 2 direktorat jenderal, yakni Ditjen Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai.
Meski demikian, dia menegaskan pembentukan badan penerimaan negara harus dilakukan secara hati-hati dengan transisi yang mulus.
"Yang namanya pembuatan new institution tidak bisa seperti proklamasi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Harus ada transisi yang smooth," ujarnya.
Selain dari sisi penerimaan, dia juga menyoroti pentingnya efisiensi proyek. Menurutnya, semua duplikasi proyek harus dihilangkan agar penyerapan belanja negara berjalan optimal. (sap)