PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Tren Kenaikan Inflasi, Mendagri Minta Seluruh Pemda Waspada

Dian Kurniati | Senin, 04 Desember 2023 | 14:30 WIB
Ada Tren Kenaikan Inflasi, Mendagri Minta Seluruh Pemda Waspada

Ilustrasi. Pedagang dan pembeli bertransaksi jual beli cabai di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (1/12/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) untuk mewaspadai peningkatan laju inflasi pada akhir tahun.

Tito mengatakan tingkat inflasi Indonesia secara umum masih lebih rendah ketimbang negara lain. Namun, data inflasi terjadi pada Oktober dan November 2023 menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"[Tingkat inflasi Indonesia] tidak terlalu buruk. Kita relatif stabil, tetapi harus waspada karena 2 bulan ini trennya naik dari 2,2% ke 2,5%, dan sekarang 2,8%," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2023, Senin (4/12/2023).

Baca Juga:
Mendagri: Pemda dengan Rasio PAD di Bawah 20% Jangan Mimpi Bisa Maju

Tito menuturkan beberapa negara dunia mengalami lonjakan inflasi pada November seperti Venezuela sebesar 318%, Lebanon 215%, serta Argentina 143%. Indonesia masih tergolong baik karena tingkat inflasinya 2,86% sehingga berada pada peringkat 138 dari 186 negara.

Di antara negara G-20, Indonesia juga masih berada di peringkat dari 18 dari 24 anggota. Adapun di Asean, Indonesia menempati peringkat 8 dari 11 negara.

Dia menjelaskan laju inflasi pada setiap daerah memiliki tren yang berbeda-beda. Di level provinsi, Lampung menjadi daerah dengan inflasi tertinggi sebesar 4,1%, sedangkan Aceh hanya 1,44%.

Baca Juga:
Gubernur BI Yakin Rupiah Bakal Kembali Menguat, Ternyata Ini Alasannya

"Inflasi 2,8% ini jangan dilihat secara umum nasional karena terjadi variasi tiap daerah. Ada daerah yang tinggi, ada daerah yang rendah," ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut komoditas yang menjadi penyebab inflasi utamanya beras, cabai merah, dan cabai rawit. Untuk itu, perubahan harga ketiga komoditas tersebut perlu menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.

Dia memaparkan komoditas utama penyebab kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) di setiap wilayah juga berbeda-beda. Misal, di wilayah Sumatera, komoditas dengan andil terbesar adalah cabai merah. Di Jawa, komoditas penyumbang kenaikan IPH tertinggi adalah cabai rawit.

"Ada 5 komoditas yang perlu menjadi perhatian dalam minggu-minggu berikutnya yaitu cabai merah, gula pasir, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras," tuturnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 09 Mei 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pusat Bayar Gaji Karyawan Cabang, Siapa yang Potong PPh Pasal 21-nya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS

Kamis, 09 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Mendagri: Pemda dengan Rasio PAD di Bawah 20% Jangan Mimpi Bisa Maju

BERITA PILIHAN
Kamis, 09 Mei 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN BANYUMAS

Tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu Ditetapkan Paling Tinggi 40%

Kamis, 09 Mei 2024 | 15:30 WIB KONSULTASI PAJAK

Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Masuk Bursa, Bagaimana Ketentuannya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 14:30 WIB BEA CUKAI BOJONEGORO

Bea Cukai Musnahkan Jutaan Rokok dan Ribuan Liter Miras Ilegal

Kamis, 09 Mei 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pusat Bayar Gaji Karyawan Cabang, Siapa yang Potong PPh Pasal 21-nya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan SPT Masa Pajak Penghasilan

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Resign di Tengah Tahun dan Sudah Lapor SPT, Tetap Minta Bukti Potong?

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS