Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (tangkapan layar Yotube Sekretariat Presiden)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menyebut penyaluran tahap awal bantuan sosial (bansos) produktif untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan menyasar 9,1 juta pelaku usaha.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan data 9,1 juta UMKM tersebut telah lengkap dan terverifikasi dari total 12 juta UMKM yang direncanakan mendapat bansos produktif tersebut Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, sambung Teten, juga telah menyetujui bansos Rp2,4 juta.
“Ini akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha sebesar Rp2,4 juta. Tahap awal kita sudah alokasikan untuk 9,1 juta UMKM," katanya melalui konferensi video, Rabu (12/8/2020).
Teten mengatakan alokasi bansos produktif untuk 9,1 jutaUMKM tersebut senilai Rp22 triliun. Dia menargetkan kick off penyaluran bansos produktif UMKM tersebut dapat dilakukan pertengahan bulan ini.
Hingga saat ini, sambungnya, pemerintah telah menerima data 17 juta UMKM sebagai calon penerima bansos produktif. Data tersebut berasal dari koperasi, kepala dinas koperasi dan UMKM di berbagai daerah, Otoritas Jasa Keuangan, bank wakaf mikro, hingga asosiasi UMKM.
Namun, data tersebut perlu memerlukan verifikasi mendalam oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan, dan OJK. Adapun 9,1 juta data UMKM yang siap menerima bansos produktif tersebut berasal dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang lolos verifikasi.
Landasan hukum kebijakan bansos produktif UMKM tersebut sedang disusun bersama Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Ketua Dewan Komisioner OJK, Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Kabinet, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.
Penyaluran bansos produktif UMKM juga akan dipantau oleh BPKP dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memastikan akuntabilitasnya. Dia berharap bansos produktif tersebut dapat membantu UMKM pulih dari tekanan pandemi virus Corona.
"Kita harus berpartisipasi melakukan pengawasan agar program bantuan produktif usaha mikro ini dapat disalurkan kepada yang tepat dan tepat waktu. Dengan demikian, UMKM yang saat ini sedang mengalami masalah bisa segera produktif kembali," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan telah menyiapkan anggaran Rp28,8 triliun untuk program bansos produktif pada UMKM. Dia memperkirakan anggaran tersebut dapat menjangkau sekitar 12 juta UMKM. (kaw)