DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE WEBINAR

Trik Adaptasi Mental bagi Praktisi Pajak di Situasi VUCA

Redaksi DDTCNews
Jumat, 17 Mei 2024 | 09.45 WIB
Trik Adaptasi Mental bagi Praktisi Pajak di Situasi VUCA

Exclusive webinar DDTC: Strategi Haha-Hihi untuk Resiliensi Praktisi Pajak.

SECARA umum, coping with stress sebenarnya termasuk satu dari tujuh aspek kecakapan hidup (life skills) versi WHO yang penting untuk dimiliki tiap individu. Namun, bagi profesional di bidang pajak, menjadi wajib hukumnya untuk menguasai kemampuan mengelola stres dan tekanan untuk menunjang kegiatan sehari-hari.

Mengapa demikian? Karena rutinitas praktisi pajak amat menguras fisik dan mental. Jika dikontekskan ke VUCA, tingginya intensitas kerja yang dihadapi praktisi pajak dengan sendirinya sudah mencakupi aspek volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas). 

Contohnya, selain wajib patuh kepada tenggat waktu (deadline) yang menjepit secara beruntun, praktisi pajak juga dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya secara akurat tanpa kesalahan (zero mistakes). Pasalnya, satu kesalahan kecil saja dapat memperbesar potensi sanksi atau sengketa. Belum lagi setelah memberikan usaha yang maksimal, kadang kala hasil atau situasinya tidak sesuai harapan. 

Nah, alih-alih menyalahkan pihak lain atau malah menyerah dengan kondisi, yang masuk akal untuk dilakukan praktisi pajak saat ini adalah meningkatkan resiliensi dirinya, atau kemampuan untuk beradaptasi di situasi sulit dan bangkit lebih cepat dari keterpurukan.

Dari berbagai referensi yang tersedia di The Library of Humor Studies, diketahui ternyata humor dapat berperan untuk membantu meningkatkan resiliensi diri. Di sini, humor tidak akan difungsikan sebagai sarana nge-joke saja, melainkan sengaja dikonsep untuk menciptakan kondisi kejiwaan (mental state) yang stabil. Setidaknya, ada tiga teknik humor yang relevan untuk mengasah resiliensi.

Trik pertama datang dari Clay Drinko. Dari pengalamannya sebagai pendidik sekaligus komedian improvisasi, dia telah merangkum 100 lebih praktik untuk menenangkan pikiran. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan paradoks. 

Pertama-tama, silakan catat keluhan, rutinitas melelahkan, atau isu penting lain yang sedang Anda pikirkan belakangan. Anggap saja sebagai contoh, dalam catatan Anda itu, ada satu poin tentang 'beban kerja yang terlalu tinggi'.

Jadi, anjuran Drinko, pada daftar hal yang mengganggu pikiran Anda tadi, coba tambahkan kalimat pertentangan. Anda bisa menggunakan kata penghubung seperti 'setidaknya', 'just kidding', atau celetukan 'berchandyaa' yang sempat viral itu.

Misalnya, 'Beban kerja saya hari ini terlalu tinggi. Berchandyaa! Memang belum saya mulai kerjakan saja, kan ini masih pagi.' Anda juga boleh membuat contoh sendiri atau meneruskannya dengan contoh lainnya di kolom komentar. 

Menemukan hal yang netral atau malah bisa membuat kita santai semacam ini lalu mengontraskannya dengan hal yang bikin stres telah teruji mampu merilekskan pikiran sejenak. Pasalnya, paradoks itu sendiri merupakan bahan dasar dari humor – betul, unsur yang biasa membuat Anda tertawa dan merasa bahagia itu (Play Your Way Sane: 120 Improv-Inspired Exercises to Help You Calm Down, Stop Spiraling, & Embrace Uncertainty, 2019).

Baca juga: Praktisi Pajak Berhak Punya Mental Tangguh

Cara kedua adalah dengan mempraktikkan perspektif humor. Teknik ini diilustrasikan secara apik di film Life is Beautiful (1997). Film tersebut menampilkan tokoh bernama Guido Orefiece, seorang ayah berdarah Yahudi yang punya tingkat resiliensi tinggi.

Saat Perang Dunia II meletus, Nazi menjebloskan dirinya dan anaknya ke kamp konsentrasi. Di sana, agar anaknya tak larut dalam kesedihan dan tertekan, Guido menggunakan imajinasi serta kreativitasnya untuk mengajak anaknya menjalani hidup di kamp konsentrasi layaknya sedang bermain.

Cerita ini merupakan contoh bagaimana perspektif humor mampu membantu kita bersikap lebih santai dalam situasi genting dan ekstrem sekalipun. Seperti diungkap oleh pemikir humor John Morreall, Ph.D., dengan perspektif humor, kita jadi tidak terlalu serius memandang masalah, sehingga terhindar dari rasa cemas berlebihan, bisa lebih rileks, bahkan tidak lama terpuruk saat mengalami kegagalan (Taking Laughter Seriously, 1983, h.122).

Baca juga: Seni Komunikasi Pajak yang Efektif: Membangun Kepercayaan Stakeholder Pajak dengan Humor

Kedua latihan di atas adalah beberapa contoh aktivitas berbasis kajian humor yang akan dipraktikkan secara lebih mendetail pada webinar Strategi Haha-Hihi untuk Resiliensi Praktisi Pajak. Inisiatif dari DDTC Academy bekerja sama dengan Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) ini dihadirkan untuk membantu para praktisi pajak di Indonesia memiliki tingkat resiliensi tinggi, sehingga bisa memperlancar rutinitas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik.

Materi berbasis literatur terbaik yang ada di The Library of Humor Studies milik IHIK3 itu akan dibawakan pada hari Sabtu, 22 Juni 2024, mulai pukul 09.30 WIB, oleh kedua fasilitator berpengalaman, yakni:

  • Danny Septriadi, S.E., M.Si., LL.M Int. Tax., CHP (Founder DDTC & Certified Humor Professional AATH); dan

  • Ulwan Fakhri, S.S., M.I.Kom., CHP (Peneliti Humor IHIK3 & Certified Humor Professional AATH); 

Webinar ini merupakan rangkaian dari seminar serial kolaborasi DDTC Academy dan IHIK3. Serial seminar pertama telah terlaksana pada Sabtu, 10 Juni 2023 dengan tajuk Seni Komunikasi Pajak yang Efektif: Membangun Kepercayaan Stakeholder Pajak dengan Humor. Adapun tema-tema lain dari rangkaian serial seminar terkait pajak dan humor, yakni: berpikir kreatif (divergent thinking), logical fallacy (convergent thinking), serta yang akan datang: resiliensi bagi praktisi pajak. 

Dapatkan voucher diskon Rp100 ribu untuk Anda, para pemikir 'Out of the Box'!

Klaim voucher ini jika Anda pernah mendaftar salah satu seminar kolaborasi IHIK3 dan DDTC Academy sebelumnya:

1. Seni Komunikasi Pajak yang Efektif: Membangun Kepercayaan Stakeholder Pajak dengan Humor (10 Juni 2023); atau

2. Insentif dari Berpikir Humor & Kreatif bagi Profesional Pajak (7 Oktober 2023).

Segera klaim voucher Anda dengan menghubungi WhatsApp Hotline DDTC Academy di 0812 8393 5151.

Ingin mendapatkan voucher ini juga? Caranya mudah: bagikan poster webinar ini ke Instagram Story atau WhatsApp Story Anda, kemudian kirimkan screenshot-nya ke WhatsApp Hotline DDTC Academy.

Kenali gaya humor Anda dengan mengikuti tes di tautan ini https://bagi.to/teshumor.  Selain itu, ikuti webinar ini dan Anda berkesempatan memperoleh hadiah buku Humor at Work: Kerja Gembira, Usaha Berjaya.

Segera, daftarkan diri Anda melalui tautan berikut! 

academy.ddtc.co.id/seminar

Jika ada pertanyaan, silakan sampaikan melalui Whatsapp Hotline DDTC Academy 0812 8393 5151 (Vira). (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.