Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Drajad Wibowo.
JAKARTA, DDTCNews - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengeklaim capres dan cawapres yang mereka usung tidak akan meningkatkan tarif pajak jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Drajad Wibowo mengatakan pemenuhan kebutuhan penerimaan pajak bakal lebih banyak berasal dari optimalisasi dari sumber-sumber yang selama ini belum terpungut secara maksimal.
"Prabowo-Gibran tidak akan menaikkan tarif pajak. Prabowo-Gibran juga tidak akan mengejar rakyat banyak, apalagi mahasiswa, pemilik motor, tidak. Kami sudah menemukan sumber-sumber penerimaan yang seharusnya kita terima," katanya, dikutip pada Senin (29/1/2024).
Saat ini, lanjut Drajad, banyak kegiatan ekonomi ilegal yang merugikan negara dan seharusnya bisa direalisasikan sebagai penerimaan negara.
"Illegal economy itu dengan pendekatan tertentu, karena mereka tidak bayar pajak dan merugikan perekonomian, itu bisa kami tangani," ujar Drajad dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.
Drajad menambahkan saat ini terdapat hak negara berdasarkan putusan yang berkekuatan hukum tetap atau inkracht yang belum direalisasikan potensi penerimaannya. Menurutnya, ada potensi penerimaan negara senilai Rp90 triliun dari putusan-putusan tersebut.
Sebagai informasi, Prabowo-Gibran berencana membentuk badan penerimaan negara dalam rangka meningkatkan pendapatan negara baik pajak maupun selain pajak menjadi sebesar 23% dari PDB.
Menurut Prabowo, Indonesia seharusnya mampu meningkatkan pendapatannya mengingat negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam mampu meningkatkan rasio pendapatan ke level 16% hingga 18%.
"Apa sih bedanya kita dengan orang Thailand dan orang Vietnam, apa kita lebih bodoh atau apa masalahnya? If they can do it, we must also do it," tutur Prabowo. (rig)