Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN)/pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp356,8 triliun sepanjang semester I/2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja penerimaan PPN/PPnBM tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 14,6%. Menurutnya, kinerja penerimaan PPN ditopang oleh tingkat konsumsi dalam negeri yang kuat.
"Yang positif adalah untuk PPN dalam negeri, yang tumbuh 23,5%. Masih cukup tinggi," katanya, dikutip pada Minggu (16/7/2023).
Sri Mulyani menuturkan kinerja penerimaan PPN/PPnBM pada semester I/2023 memang tidak setinggi periode yang sama tahun lalu. Pada semester I/2022, penerimaan PPN/PPnBM mampu tumbuh hingga 43%.
Namun, lanjutnya, kinerja setoran PPN dan PPnBM pada tahun ini masih menunjukkan capaian yang cukup positif. Pertumbuhan penerimaan PPN/PPnBM pada semester I/2023 utamanya didukung oleh peningkatan PPN dalam negeri.
Penerimaan PPN dalam negeri terealisasi Rp217,0 triliun, tumbuh 23,5% dari periode yang sama tahun lalu. Aktivitas ekonomi yang stabil mendorong tingkat produksi dan konsumsi domestik sehingga turut berpengaruh pada realisasi penerimaan PPN dalam negeri.
Di sisi lain, realisasi penerimaan PPN impor mencapai Rp123,7 triliun, turun 0,4% dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini berbanding terbalik pada periode semester I/2022 yang tumbuh 44,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi ini terjadi karena perlambatan aktivitas impor.
"Untuk PPN impor, itu yang kita waspadai karena dengan perlemahan perdagangan internasional, terlihat PPN impor mengalami kontraksi," ujar Sri Mulyani.
Secara keseluruhan, realisasi penerimaan pajak pada semester I/2023 telah mencapai Rp970,2 triliun atau setara dengan 56,5% dari target Rp1.718 triliun. Realisasi penerimaan tersebut juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,9%.
Namun, pertumbuhan penerimaan pajak tersebut tidak setinggi pada tahun lalu. Pada semester I/2022, penerimaan pajak mampu tumbuh sebesar 58,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. (rig)