Ilustrasi. (DDTCNews)
WELLINGTON, DDTCNews – Pemerintah Selandia Baru menyatakan kondisi penerimaan negara hingga saat ini relatif cukup baik dari yang diperkirakan di tengah pandemi Covid-19 sehingga defisit anggaran bisa ditekan.
Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan defisit anggaran Juli 2020 hingga November 2020 tercatat NZ$4,3 miliar atau setara dengan Rp43,29 triliun. Angka itu lebih kecil dari target yang dipatok NZ$4,84 miliar.
"Negara ini berada dalam posisi fiskal yang lebih kuat dibandingkan dengan negara maju lainnya," katanya, Jumat (29/1/2021).
Robertson mengatakan defisit yang lebih rendah dari perkiraan tersebut disebabkan penerimaan pajak yang tetap terjaga. Misal, penerimaan pajak barang dan jasa tercatat NZ$400 juta atau setara dengan Rp4,02 triliun, lebih tinggi dari perkiraan.
Pada pajak penghasilan (PPh) badan, lanjutnya, realisasi penerimaan tercatat NZ$300 juta lebih tinggi dari yang diperkirakan. Padahal, pemerintah semula memprediksi penerimaan pajak jenis ini akan sangat rendah akibat pandemi.
"Ini menunjukkan PPh pada tahun 2020 tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19 seperti yang diperkirakan," ujarnya seperti dilansir nzherald.co.nz.
Roberson berharap tren penerimaan pajak yang positif tersebut terus berlanjut hingga tahun fiskal berakhir pada Juni 2021. Pemerintah merancang APBN tahun fiskal 2020/2021 dengan defisit NZ$2,16 miliar atau setara dengan Rp217,4 triliun.
Pemerintah pun berkomitmen menjaga defisit tetap rendah dengan membelanjakan anggaran secara hati-hati. Fokus belanja saat ini melanjutkan momentum pemulihan ekonomi sembari menangani tantangan lainnya, seperti soal perumahan, perubahan iklim, dan kemiskinan. (rig)