Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi Sungai Batanghari di Kasang, Jambi, Rabu (8/3/2023). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat setoran pajak dari sektor pertambangan mengalami pertumbuhan sebesar 113,6% pada kuartal I/2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan setoran pajak tersebut memang tidak sekuat periode yang sama 2022, ketika tumbuh mencapai 150,8%. Menurutnya, hal itu terjadi karena harga komoditas tambang yang mulai termoderasi.
"Pertambangan kita, harga komoditas sudah mengalami koreksi namun penerimaannya masih cukup kuat, yaitu tumbuh 113,6%," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip pada Minggu (23/4/2023).
Sri Mulyani mengatakan setoran pajak dari sektor pertambangan memiliki kontribusi sebesar 11,1% terhadap penerimaan pajak pada kuartal I/2023.
Dia menjelaskan penerimaan pajak dari sektor pertambangan mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal I/2023 karena wajib pajak menyetorkan PPh badan tahunan lebih awal. UU KUP mengatur penyampaian SPT tahunan wajib pajak badan harus dilakukan paling lambat 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 30 April 2023.
Secara bulanan, setoran pajak dari sektor pertambangan bahkan tumbuh hingga 209,2% pada Maret 2023. Angka ini melesat jauh dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2023 yang sebesar 69,7% dan Februari 2023 sebesar 29%.
"[Penerimaan pajak dari sektor pertambangan pada] bulan Maret ada kenaikan lebih dari 2 kali lipat, 209,2%. Ini karena ada perusahaan tambang yang menyetorkan PPh badannya lebih awal," ujarnya.
Sri Mulyani menyebut harga berbagai komoditas saat ini mulai mengalami tren penurunan. Misalnya pada komoditas batu bara, harganya telah turun dari puncaknya US$441,9 per metrik ton menjadi US$192,8 per metrik ton.
Pada kuartal I/2023, pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp432,25 triliun pada kuartal I/2023. Capaian tersebut setara 25,16% dari target tahun ini senilai Rp1.718 triliun.
Kinerja penerimaan pajak tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 33,78%. (sap)