WINA, DDTCNews - Angin sejuk bulan September menyambut kedatangan dua profesional DDTC di Kota Vienna, Austria. Keduanya, yakni Senior Specialist of DDTC Consulting Dawud Abdul Qohhar Lubis dan Specialist of DDTC Fiscal Research & Advisory Abiyoga Sidhi Wiyanto, secara bersamaan tiba di kota yang berjuluk City of Dreams itu pada Rabu (10/9/2025).
Baik Dawud dan Abiyoga akan menembuh studi S-2 dalam program LL.M International Tax Law full-time di Vienna University of Economics and Business (WU Wien), untuk tahun akademik 2025/2026. September ini masa perkuliahan dimulai.
Untuk memulai perjalanannya sebagai mahasiswa master pajak internasional, Dawud dan Abiyoga turut menghadiri acara penyambutan mahasiswa baru atau welcome reception yang digelar oleh pihak kampus pada Kamis (11/9/2025).
Dalam acara tersebut, Prof. Dr. DDr.h.c. Michael Lang selaku Academic Director of the LL.M. Program in International Tax Law turut hadir untuk menyambut langsung seluruh peserta didik baru. Selain itu, hadir pula MMag. Dr. Sandra Allmayer, MA, MBA sebagai Managing Director of the Akademie der Steuerberater:innen und Wirtschaftsprüfer:innen.
Program studi S2 International Tax Law ini merupakan kerjasama antara WU dan Akademie der Steuerberater und Wirtschaftsprüfer (Akademie), sebagai lembaga ternama di Vienna dan dunia yang memiliki rekam jejak baik di bidang pelatihan dan pendidikan. Hal ini juga didukung oleh para pengajar yang berkelas internasional serta sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar lebih maksimal.
Program yang dikepalai langsung Prof. Michael Lang sebagai Academic Director ini termasuk dalam Top 10 LL.M Programs for International Tax Law 2020 berdasarkan situs LLM Guide.
Mengombinasikan teori dan aplikasi dalam praktik perpajakan global, program ini berorientasi pada komparasi lanskap perpajakan global. Beberapa mata kuliah yang diajarkan antara lain transfer pricing, tax policies in the EU, comparative corporate tax policies, global trends in VAT/GST, dan international tax planning. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh akan sangat berguna untuk yurisdiksi manapun, termasuk Indonesia.
Adapun topik master thesis yang diusung dalam program full-time tahun akademik 2025/2026 adalah Taxation of Services. Topik ini selalu menjadi perbincangan baik di tingkat domestik maupun internasional.
Para pengajar dalam program ini merupakan profesor terbaik di bidangnya. Beberapa di antaranya adalah Michael Lang, Jeffrey Owens, Philip Baker, Pasquale Pistone, Robert Risse, Alexander Rust, Josef Schuch, dan Alfred Storck.
Dawud dan Abiyoga menilai program yang diambil sangat sesuai dengan lingkup pekerjaan sehari-hari di DDTC dan juga kebutuhan perpajakan Indonesia baik masa kini maupun masa mendatang. Dengan fokus pada komparasi perpajakan global, mereka yakin ilmu yang didapat akan sangat bermanfaat untuk profesinya sebagai specialist di bidang compliance dan advisory perpajakan.
Kedua profesional DDTC tersebut juga memohon doa restu agar bisa menempuh dan merampungkan studinya dengan baik. Baik Dawud dan Abiyoga berharap ilmu yang mereka timba di Vienna ini bisa bermanfaat bagi DDTC dan masyarakat pajak secara luas.
Ini bukan kali pertama DDTC mengirimkan profesionalnya untuk menempuh studi di luar negeri. Sebelum Dawud dan Abiyoga, sudah ada 11 profesional yang mendapat kesempatan berharga untuk menempuh pendidikan S-2 di luar negeri berkat beasiswa penuh dari DDTC.
Profesional DDTC yang telah lebih dulu memperoleh HRDP luar negeri, antara lain Director of DDTC Fiscal Research & Advisory B. Bawono Kristiaji, Transfer Pricing Director & Senior Advisor of DDTC Consulting Romi Irawan, Partner of DDTC Consulting Yusuf Wangko Ngantung, dan Associate Partner of DDTC Consulting Ganda Christian Tobing.
Kemudian, profesional lainnya yang juga sempat menempuh pendidikan S2 melalui HRDP luar negeri adalah Manager of DDTC Consulting Riyhan Juli Asyir, dan CEO Office of DDTC Atika Ritmelina Marhani. (sap)