Managing Director World Bank Mari Elka Pangestu memaparkan materi dalam webinar Forum Diskusi Salemba 46. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Managing Director World Bank Mari Elka Pangestu memprediksi Indonesia memerlukan waktu sekitar 5 tahun untuk memulihkan perekonomian seperti sebelum pandemi Covid-19.
Mari mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan tekanan berat pada perekonomian di seluruh negara di dunia. Indonesia, yang diprediksi mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada 2020, memerlukan waktu yang lebih panjang untuk memulihkan perekonomiannya.
"Kali ini, jika kita kontraksi 2%, kita tumbuh misalnya 1% di bawah potensi atau 4% untuk 2 hingga 3 tahun ke depan. Mungkin kita perlu waktu 3 hingga 5 tahun untuk kembali pada situasi seperti sebelum Covid-19," katanya dalam webinar Forum Diskusi Salemba 46, dikutip pada Senin (1/2/2021).
Mari mengatakan situasi pandemi Covid-19 mirip ketika Indonesia mengalami krisis keuangan pada 1998. Saat itu, Indonesia memerlukan waktu sekitar 8 tahun untuk bisa kembali pulih seperti sebelum krisis keuangan karena pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lambat.
Perlambatan pertumbuhan juga terjadi di seluruh dunia. Mari memberi contoh kawasan Asia Timur yang pertumbuhan ekonominya diperkirakan 1% di bawah situasi sebelum Covid-19 hingga 2029.
Dia pun meminta semua negara mewaspadai risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut. Pasalnya, jika berlanjut hingga 10 tahun, situasi itu juga akan menghambat pertumbuhan pendapatan per kapita suatu negara.
Mari lantas menyarankan pemerintah untuk segera melakukan reformasi ekonomi agar Indonesia memiliki kesempatan untuk tumbuh lebih cepat seperti sebelum pandemi. "Harus mendorong investasi dan transformasi ekonomi sehingga kita bisa tumbuh. Jika potensinya 5% atau 6%, minimal tumbuh 5%," ujarnya.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2020 akan berkisar minus 2,2% hingga minus 1,7%. Sementara pada tahun ini, ekonomi diyakini mampu tumbuh hingga 5%. Adapun World Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,4%, dengan estimasi ekonomi terkontraksi 2,2% pada 2020. (kaw)