SWEDIA

Negara Ini Terus Perpanjang Pengecualian Pajak Biofuel, Ini Alasannya

Syadesa Anida Herdona | Senin, 28 Februari 2022 | 12:00 WIB
Negara Ini Terus Perpanjang Pengecualian Pajak Biofuel, Ini Alasannya

Ilustrasi.

STOCKHOLM, DDTCNews – Swedia mendesak European Commission (Komisi Eropa) untuk menyetujui perpanjangan 10 tahun pengecualian pajak bahan bakar dan karbon atas penjualan biofuel.

Langkah ini dilakukan untuk mengejar target Swedia sebagai negara pertama di dunia yang bebas dari bahan bakar fosil. Pengecualian pajak atas biofuel sebelumnya dijadwalkan berakhir pada 31 Desember 2021, namun Komisi Eropa memperpanjang hingga 31 Desember 2022.

“Pengecualian pajak [atas produk biofuel] butuh dan pantas diberikan untuk menstimulasi produksi dan konsumsi di dalam negeri maupun biofuel yang diimpor tanpa mendistorsi kompetisi pasar,” kata Komisi Eropa dalam pernyataannya, dilansir Tax Notes International, dikutip Senin (28/2/2022).

Baca Juga:
Antisipasi Overtourism, Negara Ini Diminta Terapkan Pajak Turis

Komisi Eropa telah beberapa kali memperpanjang pengecualian pajak atas biofuel. Insentif ini diberikan untuk biofuel cair campuran seperti bahan bakar ethanol E85 dan RME.

Pada 2020, Komisi Eropa telah menyetujui perpanjangan 10 tahun pengecualian pajak bahan bakar dan karbon atas gas terbarukan. Perpanjangan pengecualian pajak juga diberikan atas propana yang digunakan untuk alat pemanas dan bahan bakar motor.

Menteri Keuangan Mikael Damberg menyampaikan dalam rancangan anggaran 2020, Swedia akan memimpin dan membuktikan bahwa dunia bebas dari bahan bakar fosil mungkin terjadi.

Baca Juga:
Digitalisasi Sistem Pajak, Filipina Minta Dukungan World Bank dan ADB

Menurut Damberg, perubahan iklim dapat teratasi dengan adanya langkah ambisius dan andil seluruh negara.

Swedia juga telah mengajukan proposal terkait permintaan persetujuan insentif pajak kepada Komisi Eropa. Insentif pajak ini ditujukan untuk penggunaan biofuel campuran. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari program pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan emisinya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN