Ilustrasi.
KENDAL, DDTCNews – Pemkab Kendal, Jawa Tengah terus mengoptimalkan fungsi alat perekam transaksi atau tapping box untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak hotel dan restoran.
Sekda Kabupaten Kendal Sugiono mengatakan pemasangan tapping box penting untuk memastikan penyetoran pajak daerah dilaksanakan secara akuntabel. Untuk itu, wajib pajak diminta patuh dalam menggunakan alat tersebut sehingga seluruh data transaksi terekam dengan baik.
"Pemasangan alat inject penarik data ataupun pemakaian cash register merupakan kewajiban bagi seluruh pelaku usaha sehingga tidak ada alasan lagi untuk menolak," katanya, dikutip pada Kamis (7/9/2023).
Sugiono menuturkan pemasangan tapping box menjadi salah satu upaya pemkab dalam mengamankan pendapatan asli daerah. Penggunaan tapping box akan membantu Bapenda memantau kepatuhan wajib pajak dalam menyetorkan pajak yang telah dipungut.
Selain itu, pemasangan tapping box juga akan meningkatkan akuntabilitas pengumpulan dan pengelolaan pajak daerah.
Lebih lanjut, bagi pelaku usaha, pemasangan tapping box bakal memudahkan pencatatan dan menghitung pajak yang harus disetorkan kepada Bapenda.
Bapenda memasang tapping box di berbagai tempat usaha restoran dan hiburan secara bertahap. Sejauh ini, sebanyak 90 unit tapping box telah dipasang di 33 hotel dan 57 restoran.
Sugiono menegaskan pemkab akan berupaya memberikan pelayanan pajak daerah yang mudah agar kepatuhan wajib pajak terus meningkat.
"Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi pengusaha yang telah taat dan patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sehingga berkontribusi dalam pendapatan asli daerah," ujarnya seperti dilansir halosemarang.id.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kendal Cahyanto menyebut PHRI Kendal memiliki 42 anggota yang terdiri atas pengusaha hotel, restoran, dan kafe. Menurutnya, seluruh anggota PHRI wajib patuh administrasi dan melaksanakan kewajibannya dengan baik. (rig)