KINERJA PARIWISATA

Kunjungan Wisman Anjlok, Terparah dari China

Dian Kurniati | Senin, 04 Mei 2020 | 16:30 WIB
Kunjungan Wisman Anjlok, Terparah dari China

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis asing atau wisman ke Indonesia pada Maret 2020 hanya 471.000 orang, turun 64,11% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,3 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kunjungan wisman Maret juga turun 45,5% dari bulan sebelumnya sebanyak 864.000 kunjungan. Penurunan kunjungan wisman, lanjutnya, paling banyak berasal dari China.

“Meski pemerintah secara resmi mengumumkan pandemi pada Maret 2020, tapi Februari itu sudah mulai terjadi penurunan wisman yang tajam,” katanya dalam konferensi video, Senin (4/5/2020).

Baca Juga:
Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Suhariyanto memerinci kunjungan wisman yang turun tajam secara tahunan. Wisman China turun 97,4%, Hong Kong 96,1%, dan Kuwait 89,9%. Secara bulanan, penurunan wisman terbesar terjadi dari Kuwait 83,4%, Taiwan 79,87%, dan Vietnam 77,60%.

Penurunan kunjungan wisman, sambungnya, salah satunya disebabkan kebijakan lockdown di beberapa negara di dunia. “Karena pembatasan aktivitas sosial, lockdown di beberapa negara, pemberhentian beberapa penerbangan, dan sebagainya,” tuturnya.

Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Maret 2020, kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,61 juta kunjungan, turun 30,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,76 juta kunjungan.

Baca Juga:
Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Penurunan kunjungan wisatawan asing juga berimbas ke sektor usaha. Misal, tingkat huni kamar hotel klasifikasi bintang rata-rata sebesar 32,24% atau turun 20,64 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 52,88%.

Dampak penurunan wisman juga berdampak terhadap sektor usaha transportasi, terutama angkutan udara. Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang internasional yang diangkut pada Maret 2020 turun 63,84% dari periode yang sama tahun lalu.

“Secara tahunan turunnya 63,84%. Penurunan ini sudah terjadi sejak bulan Februari, sehingga jumlah penumpang yang diangkut penerbangan internasional [hingga Maret] hanya 560.000 turis, kecil sekali," ujar Suhariyanto. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?