GADIS kelahiran Semarang, Jawa Tengah yang memulai karir keartisannya setelah terpilih sebagai Guest Aneka pada 1999 ini ternyata mantan Duta Pajak.
Bersama dengan David Chalic, Asty terpilih sebagai Duta Pajak pada 2005. Menurut Asty, fasilitas publik yang saat ini bisa dinikmatinya tidak lain berkat dana pembangunan yang berasal dari pajak. Karena itu, dirinya juga ingin ikut berkontribusi dengan patuh membayar pajak.
Meski tak sama, dirinya mengibaratkan bayar pajak seperti bayar zakat sebesar 2,5% yang wajib dibayarkan oleh setiap orang muslim, di mana dalam setiap penghasilan atau rezeki yang diperoleh itu ada hak yang harus diberikan kepada orang lain.
“Pajak itu kontribusi rakyat untuk menjadikan pembangunan negara lebih baik,” ujar gadis yang memiliki nama lengkap Annastya Yuntya Eka Wardhani itu.
Di saat sejumlah artis yang tergabung dalam Persatuan Artis Sinetron Indonesia mengadu ke DPR protes tentang besarnya pajak yang wajib mereka bayarkan, model dan pemandu acara televisi Asty Ananta tenang-tenang saja.
Sebagai mantan Duta Pajak, dia sangat mengerti pentingnya pajak untuk pembangunan negeri. “Saya lahir, tumbuh besar, menggunakan banyak fasilitas, berkarir dan mencari rezeki di negara Indonesia, jadi saya ingin berkontribusi untuk Indonesia, baik itu dalam jumlah besar ataupun kecil,” jelasnya.
Maraknya kasus pengemplangan pajak membuat mantan Duta Pajak ini geram dan ikut angkat bicara, "Dulu saya tidak peduli terhadap pengemplang pajak, yang penting saya sudah bayar pajak. Tapi sekarang sudah keterlaluan, gak fair buat masyarakat miskin dong," katanya.
Artsi cantik ini juga berharap pemerintah bisa lebih bertindak adil dan tidak hanya menaikkan pajak saja, tetapi juga memberikan pelayanan dengan timbal balik yang seimbang untuk masyarakat. (Amu)