Seluruh peserta DDTC Executive Internship Program dan tim Human Capital DDTC dalam kegiatan Collaboration Discussion, Selasa (13/5/2025).
JAKARTA, DDTCNews - DDTC kembali menggelar Collaborative Discussion pada Selasa (13/5/2025). Acara ini diikuti oleh 8 peserta magang yang tergabung dalam DDTC Executive Internship Program.
Acara ini merupakan wadah bagi seluruh intern untuk mengasah keterampian interpersonal atau soft skills, di samping keterampilan formal atau hard skills yang tentunya sudah dimiliki sebagai profesional pajak.
Senior Human Capital Generalist of DDTC Fahriza Khairinisa mengatakan topik yang diangkat dalam sesi keempat Collaborative Discussion kali ini adalah 'Problem Solving' dalam konteks pekerjaan yang dijalani sehari-hari oleh peserta magang.
"Tentu ada alasan di balik pengampilan topik ini. Tim Human Capital DDTC berharap intern makin cerdas dalam mengatasi masalah di kehidupan nyata, terutama dalam pekerjaan mereka," kata Fahriza.
Tak cuma itu, pengasahan soft skills hari ini diharapkan bisa mempertajam analisis peserta magang, membangun pola pikir kritis, dan menguatkan kemampuan mereka dalam bekerja sama di dalam tim.
"Acara ini juga meningkatkan keterampilan komunikasi intern, karena ada sesi focus group discussion dan mereka diminta presentasi," kata Fahriza.
Kegiatan Collaborative Discussion pada hari ini dimulai pukul 09.30 WIB yang diawali dengan pemaparan singkat Head of Human Capital DDTC Adinda Nur Larasati. Pemaparan materi yang disampaikan Laras bukan sekadar penjelasan teori dasar mengenai problem solving tetapi juga melibatkan peserta secara aktif untuk berdiskusi.
"Peserta diajak menyampaikan pendapat, bertanya, dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi dalam kegiatan magang," kata Laras.
Setelah sesi pemaparan, peserta dibagi menjadi 4 kelompok kecil untuk melakukan focus group discussion (FGD), dengan masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. Setiap kelompok diminta untuk menganalisis masalah terkait satu studi kasus problem solving yang dekat dengan realita kerja harian mereka.
Selanjutnya, setiap kelompok diminta untuk mengemas hasil diskusi mereka ke dalam sesi presentasi yang menarik dalam waktu 7 menit.
Sesi FGD ini berlangsung cukup seru. Masing-masing kelompok menuangkan ide dan gagasannya dalam mengatasi tantangan-tantangan di lingkungan kerja. Mereka dibebaskan untuk saling bertanya atau berargumen.
Menariknya, dalam sesi FGD ini ada satu kelompok yang memanfaatkan matriks Eisenhower dalam menyusun prioritas dan pendekatan penyelesaian masalah. Kelompok yang beranggotakan oleh intern bernama Lovenia Falentri Andri dari Universitas Brawijaya dan Ambrosius Norbert Manuel dari Unika Atma Jaya ini turut membagikan cara penggunaan matriks ini kepada rekan-rekannya secara singkat.
"Secara keseluruhan, kami berharap kegiatan seperti ini dapat membekali para peserta magang dengan soft skill yang dibutuhkan untuk berkembang, tidak hanya selama masa magang, tetapi juga dalam perjalanan karier profesional mereka ke depan," kata Fahriza.
Acara ini juga disambut baik oleh peserta magang DDTC. Salah satu intern DDTC, Muhammad Fathir Anwar Dzaki, merasa kegiatan Collaborative Discussion ini bisa memberikan pandangan baru baginya dalam merekonstruksi cara berpikir dalam menghadapi berbagai tantangan pekerjaan.
"Saya juga mendapat pemahaman mengenai bagaimana saya harus bersikap untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi berbagai tekanan pekerjaan," kata intern dari Universitas Indonesia itu.
Senada dengannya, peserta magang lainnya, yakni Ihsanul Alvin Sofyan yang berasal dari Universitas Brawijaya juga mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini justru seru dan bisa mempererat kebersamaan dengan peserta magang lainnya. Maklum saja, seluruh peserta magang ditempatkan di divisi yang berbeda-beda.
"Selain ilmu yang didapat, acaranya juga fun banget dan jadi semakin semangat menjalani masa magang ini. Terima kasih untuk pengalaman yang luar biasa DDTC!" kata Alvin. (sap)