JAKARTA, DDTCNews - DDTC lagi-lagi membuktikan komitmennya untuk terus meng-upgrade keahlian setiap profesionalnya. Salah satunya dengan membagikan buku terbitan terbaru kepada seluruh pegawai, tak terkecuali para peserta magang.
Sebanyak 16 peserta magang yang tergabung dalam DDTC Executive Internship Program mendapat masing-masing 2 buku DDTC Indonesian Tax Manual 2025 edisi dwibasa. Diberikannya buku ini diharapkan bisa memperkaya pemahaman para intern terkait dengan perkembangan terkini mengenai aspek perpajakan Tanah Air, baik di lingkup daerah, nasional, maupun internasional.
Edisi dwibahasa yang dimaksud, antara lain versi bahasa Inggris berjudul DDTC Indonesian Tax Manual 2025: Embarking on the Era of Coretax and Global Minimum Tax, serta versi bahasa Indonesia berjudul DDTC Indonesia Tax Manual 2025: Era Baru Coretax dan Pajak Minimum Global.
Adapun kedua buku tersebut disusun oleh Founder DDTC Darussalam dan Danny Septriadi bersama para profesional DDTC, di antaranya David Hamzah Damian, Romi Irawan, B. Bawono Kristiaji, Atika Ritmelina M, dan Made Astrin Dwi Kartini.
Hadirnya kedua buku tersebut masih dalam nuansa peringatan HUT ke-18 DDTC. Buku ke-38 dan ke-39 yang diterbitkan oleh DDTC ini sekaligus membawa spirit kemenangan yang didapatkan oleh DDTC dalam ajang Asia-Pacific Tax Awards 2025 dari International Tax Review (ITR) yang berkedudukan di London, UK.
Dibagikannya buku terbaru DDTC ini disambut hangat oleh para intern. George Frederick, peserta magang yang berasal dari Prodi Akuntansi Universitas Indonesia (UI), mengaku senang memperoleh dua buku baru DDTC ini.
Menurutnya, buku ini cocok sebagai panduan bagi profesional pajak atau masyarakat umum yang ingin memahami sistem perpajakan Indonesia secara bernas. Apalagi, DDTC Indonesian Tax Manual edisi terbaru ini juga membahas tentang coretax system dan pajak minimum global.
"Tentunya buku ini akan bermanfaat dan membantu kami para intern dalam pekerjaan kami sehari-hari di DDTC," kata George.
Senada, Widia Nur Syepiani, intern dari Prodi D4 Akuntansi Perpajakan Universitas Padjadjaran (Unpad) merasa sangat terbantu dengan diberikannya buku baru DDTC ini.
Widia menilai buku terbaru ini bisa menjadi kompas bagi publik yang ingin mengetahui seperti apa perkembangan sistem pajak di Indonesia. Apalagi, imbuhnya, dunia perpajakan domestik dan internasional sangat dinamis dengan berbagai perubahan aturan.
"Terlebih tahun 2025 banyak sekali pembaharuan, seperti transformasi sistem perpajakan melalui coretax, regulasi-regulasi domestik, hingga isu perpajakan global dengan diberlakukannya pajak minimum global," kata Widia.
Buku ini, kata Widia, juga memudahkan pembaca karena dikemas dengan bahasa yang ringkas dan sederhana. Intern seperti dirinya jadi lebih mudah untuk memahami kompleksitas isu perpajakan yang terjadi saat ini.
Sebagai informasi, buku DDTC Indonesian Tax Manual 2025 mengulas secara bernas berbagai aspek perpajakan di Indonesia, mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional. Topik yang diulas mencakup ketentuan umum dan tata cara perpajakan, pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak internasional, hingga transfer pricing.
Selain itu, buku ini juga mengulas cukup terperinci aspek bea dan cukai, bea meterai, pajak daerah, pajak karbon, hingga perkembangan sektor perpajakan terkini dengan didukung literatur dan regulasi terbaru.
Konsistensi dalam menerbitkan buku juga menjadi wujud konkret dari salah satu misi DDTC, yakni mengeliminasi informasi asimetris dalam masyarakat pajak Indonesia. Selain itu, satu nilai yang selama ini dipegang dan diterapkan oleh para profesional DDTC adalah berbagi pengetahuan (sharing knowledge).
Kedua buku ini pada akhirnya juga menjadi pelengkap buku berjudul Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan Edisi Kedua yang telah dirilis pada Agustus 2025. (sap)