Ilustrasi. (istockphoto.com)
SUATU siang tiga orang partner sebuah firma akuntan besar pergi makan siang. Mereka, tiga lelaki parlente ini, adalah Partner Audit, Partner Pajak, dan Senior Partner. Sewaktu berjalan ke restoran, salah seorang di antara mereka melihat seonggok lampu kuningan tergeletak di selokan.
Penasaran, mereka mengambilnya, lalu menggosoknya. Seketika, muncul satu sosok jin di hadapan mereka. “Kalian tahu kesepakatannya,” kata jin itu tanpa basa-basi. “Satu permintaan saja, tidak lebih. Tapi melihat kalian ada tiga, kalian bisa memiliki masing-masing satu permintaan.”
“Wah, mantab ini,” kata Partner Audit. “Bawa aku ke Kepulauan Maldives, dan beri aku pasangan cantik yang berambut pirang, lalu tinggalkan aku di sana berdua untuk selamanya.” Pouf! Ada kilatan cahaya, kepulan asap, dan Partner Audit itu sekonyong-konyong lenyap.
“Sekarang giliranku,” kata Partner Pajak sambil menyeringai lebar. “Bawa aku ke Kepulauan Cook, beri aku dua perempuan berambut pirang dan skema penghindaran pajak yang tak bisa ketahuan. Jangan lupa, tinggalkan aku di sana selamanya.” Pouf! Ada kilatan cahaya, kepulan asap dan dia menghilang.
Jin kemudian beralih ke lelaki terakhir, Senior Partner. “Dan kamu, apa yang kamu inginkan?” katanya. “Aku ingin mereka berdua kembali ke kantor segera setelah makan siang. Ada rapat koordinasi yang belum diselesaikan,” kata Senior Partner. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.