Ilustrasi. (babypips.com)
SEORANG menteri keuangan yang baru dilantik tiba-tiba mencopot dirjen pajaknya yang terkenal selalu gagal mencapai target setoran. Ia lalu menginstruksikan diadakan seleksi terbuka alias lelang jabatan. Segera setelah itu, rangkaian proses seleksi pun dimulai. Akhirnya, terpilih 3 orang kandidat dari latar belakang berbeda.
Kandidat pertama memiliki pengalaman panjang sebagai agen asuransi. Kandidat kedua punya pengalaman spesifik sebagai investigator pada lembaga antikorupsi yang terkenal sering melakukan OTT pada kasus-kasus recehan. Kandidat ketiga berpengalaman memungut dan memotong pajak, terutama pajak penghasilan badan.
Karena nilai seleksi ketiganya sama persis, menkeu lalu mengadakan kuis sebagai tes terakhir untuk mengetahui kandidat terbaik yang bisa memperoleh pengakuan pembayar pajak. Menkeu lalu mengajak ketiga kandidat itu ke hutan. Ia melepaskan seekor kelinci, dan meminta setiap kandidat menangkapnya.
Kandidat pertama, agen asuransi, yang mendapat giliran awal, merancang sebuah investigasi dan menempatkan sejumlah informan di seluruh penjuru hutan untuk menggali informasi dari seluruh penghuni hutan itu. Setelah 3 bulan investigasi yang ekstensif, ia pun keluar hutan dan menyimpulkan bahwa kelinci itu sudah tidak ada.
Giliran kandidat kedua, investigator antikorupsi, juga merancang investigasi yang sama. Namun, setelah berjalan dua pekan dan tidak ada petunjuk apapun yang dihasilkan, ia lalu memerintahkan agar hutan tersebut dibakar dan membunuh semua yang ada di dalamnya, termasuk kelinci tadi. Ia keluar hutan tanpa meminta maaf.
Kandidat ketiga akhirnya masuk hutan. Tak sampai dua jam, tukang potong pajak ini sudah keluar hutan dengan menyeret seekor beruang besar yang terluka parah. Beruang yang berdarah-darah itu pun berteriak ketakutan. “Ampunnn Pak.. Ampuunnnn... Iya saya kelinci. Saya ngaku, Pak...”
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.