Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menterinya agar tetap memasukkan agenda strategis dalam penyusunan RAPBN 2021, terutama mengenai upaya keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Jokowi mengatakan belanja RAPBN 2021 akan diarahkan untuk penciptaan lapangan kerja dan penguatan perekonomian. Menurutnya upaya keluar dari middle income trap tetap akan berjalan meskipun tahun depan pemerintah Fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Saya ingin menekankan lagi walaupun kita menghadapi situasi sulit, kita juga tidak boleh melupakan agenda-agenda strategis besar bangsa kita, terutama dalam langkah-langkah untuk bisa kita keluar dari middle income trap," katanya dalam rapat terbatas, Selasa (29/7/2020).
Jokowi mengatakan instrumen belanja pada APBN masih akan menjadi daya ungkit utama dalam memulihkan perekonomian dari tekanan pandemi pada tahun depan.
Ia menyebutkan kontribusi APBN terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya 14,5%, sehingga dia ingin semua belanja pemerintah dilakukan secara efektif untuk menyokong perekonomian.
Menurutnya, program prioritas pemerintah 2021 yakni memulihkan perekonomian pascapandemi virus Corona. Kemudian penguatan transformasi di berbagai sektor, terutama reformasi di bidang kesehatan, pangan, energi, pendidikan, serta teknologi informasi
Namun secara bersamaan, Jokowi juga ingin APBN tetap menjadi penyokong pemulihan sektor swasta serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun depan.
Pemulihan pada sektor swasta, sambungnya, akan langsung memberikan dampak yang lebih besar pada penciptaan lapangan kerja dan perekonomian nasional.
Ia menilai penciptaan lapangan kerja tersebut merupakan upaya paling efektif untuk keluar dari middle income trap, setelah World Bank menetapkan World Bank resmi menaikkan status Indonesia dari lower middle income country menjadi upper middle income country pada 1 Juli 2020.
"Indonesia telah masuk meraih predikat pada upper middle income country. Namun, kita tahu tantangan untuk keluar dari middle income trap ini masih besar dan panjang," ujarnya.
Jokowi akan menyampaikan RAPBN Tahun Anggaran 2021 saat membacakan nota keuangan dalam sidang paripurna DPR RI, 14 Agustus 2020. Selain asumsi dasar makro, nota keuangan juga berisi target-target pembangunan pada 2021.
Pemerintah dan DPR telah menyepakati target pembangunan 2021 yakni tingkat pengangguran 7,7%-9,1%, tingkat kemiskinan 9,2%-9,7%, gini ratio 0,377-0,379, serta indeks pembangunan manusia 72,78-72,95, nilai tukar petani 102-104, dan nilai tukar nelayan 102-104. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.