PERTEMUAN G-20

Jerman Berharap Ada Pembahasan Pajak Digital

Dian Kurniati | Kamis, 20 Februari 2020 | 14:39 WIB
Jerman Berharap Ada Pembahasan Pajak Digital

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz.

BERLIN, DDTCNews - Pemerintah Jerman berharap isu pajak digital akan dibahas dalam pertemuan 20 menteri keuangan negara-negara G20 di Riyadh, Arab Saudi, 22-23 Februari 2020.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menilai para menteri keuangan G20 bisa membuat kemajuan tentang standar minimum perpajakan untuk raksasa teknologi global. Pasalnya, pertemuan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) Januari lalu masih gagal menghasilkan kesepakatan soal pajak digital.

"Para menteri keuangan G20 dapat membuat langkah besar dengan menyuarakan dukungan yang berkelanjutan untuk upaya (pajak digital) ini," katanya dikutip Kamis (20/2/2020).

Baca Juga:
Pilar 1 Tak Kunjung Dilaksanakan, Kanada Bersiap Kenakan Pajak Digital

Scholz menambahkan hasil pembahasan dalam pertemuan G20 juga bisa menjadi pertimbangan 137 negara anggota OECD dalam merumuskan peraturan perpajakan lintas-batas. Sebagai salah satu peserta pertemuan G20, Scholz sangat menginginkan ada perkembangan signifikan dari ketentuan pajak digital di dunia.

Ia menilai ketentuan yang berlaku saat ini sudah ketinggalan zaman karena tak mampu menagih pajak dengan adil kepada Amazon, Facebook dan Google. Raksasa internet itu telah bertahun-tahun membukukan keuntungan di negara-negara pajak rendah seperti Irlandia, atas pelanggan yang tersebar di seluruh dunia.

Agenda utama yang disiapkan dalam pertemuan G20 akhir pekan nanti adalah membicarakan peluang mempertahankan pertumbuhan ekonomi global, di tengah epidemi virus Corona sebagai risiko penurunan.

Baca Juga:
Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Menurut Scholz, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 juga perlu membahas rencana aksi bersama untuk melindungi ekonomi dunia dari dampak negatif virus Corona.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan potensi virus Corona mengganggu pertumbuhan ekonomi di China, hingga penyebarannya ke negara-negara lain. IMF memproyeksikan ekonomi global pada posisi 'sangat rapuh' tahun ini.

Seperti dilansir channelnewsasia.com, Scholz meyakini efek virus Corona tak akan sampai menimbulkan resesi pada negara-negara Eropa. Pertumbuhan ekonomi Jerman diproyeksi tetap pada target 1,1% tahun ini, meski pabrikan Jerman sangat bergantung pada rantai pasokan China. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara