Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam acara Pajak Bertutur 2020, Rabu (15/7/2020). (Twitter DJP)
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) kembali menyelenggarakan program Pajak Bertutur sebagai kegiatan rutin dalam setiap peringatan Hari Pajak.
Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan program kerja jangka panjang otoritas ini untuk menanamkan kesadaran pajak. Salah satu tujuannya adalah mengikis stigma negatif terkait pajak karena kurangnya kesadaran pentingnya pajak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita mau menceritakan soal pajak dengan sharing sehingga pajak tidak dimaknai sebagai suatu yang menakutkan dan sebagai bentuk hukuman, melainkan suatu kontribusi masyarakat kepada negara," katanya dalam acara Pajak Bertutur 2020, Rabu (15/7/2020).
Menanamkan kesadaran pajak sejak dini, sambung Suryo, menjadi langkah strategis DJP untuk mendukung tugas pengamanan penerimaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, peserta didik menjadi sasaran program pajak bertutur yang mulai digelar pada 2017 lalu.
Dia menyatakan dengan kesadaran yang terbentuk sejak dini, diharapkan tidak ada lagi pertanyaan terkait alasan keharusan pembayaran pajak ketika siswa atau mahasiswa lulus dan menjadi wajib pajak. Oleh karena itu, proses menumbuhkan kesadaran pajak ini tidak cukup jika hanya dilakukan oleh DJP.
Dukungan dari pihak lain diperlukan agar kesadaran pajak menjadi agenda besar bersama semua pemangku kepentingan di Indonesia. Kerja bersama ini tidak hanya sebatas kepada kolaborasi antarlembaga pemerintah, tapi juga kerja sama dengan pihak lain seperti lembaga pendidikan dan seluruh tenaga pengajar.
"Semakin dini masyarakat sadar pajak maka tidak perlu lagi ada pertanyaan ‘apa itu pajak’ dan ‘apa manfaatnya’. Ini menjadi penting untuk terus dibahasakan dan kami sadar tidak bisa sendirian melakukan ini. Jadi, kami ajak semua pihak untuk bahasakan pajak untuk guru kepada muridnya, dosen kepada mahasiswanya, dan stakeholder lainnya," papar Suryo.
Suryo menambahkan agenda kerja jangka panjang bagi DJP dengan pajak bertutur juga terus meningkat setiap tahunnya. Salah satunya jumlah relawan pajak pada 2018 yang baru 1.004 orang dan kemudian terus meningkat menjadi 7.732 relawan pajak pada tahun ini.
"Begitu juga kerja sama DPP dengan tax center yang sekarang sudah mencapai 441 perguruan tinggi," imbuhnya. (kaw)