DEBAT CAPRES 2019

Indef: Isu Perpajakan Harus Dapat Tempat

Redaksi DDTCNews | Kamis, 11 April 2019 | 14:54 WIB
Indef: Isu Perpajakan Harus Dapat Tempat

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nawir Messi (kanan). (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Isu seputar perpajakan harus mendapat tempat khusus dalam debat pamungkas pada akhir pekan ini. Getirnya kinerja perpajakan menjadi pangkal persoalan pentingnya isu ini diangkat kepada khalayak ramai.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nawir Messi mengatakan isu perpajakan khususnya pajak idealnya dibahas mendalam dalam debat nanti. Pasalnya terdapat kecenderungan penurunan kinerja pungutan perpajakan dalam lima tahun terakhir.

Hal tersebut dibuktikan dengan tax ratio yang stagnan di kisaran 9% hingga 10%. Fakta ini membuat kinerja pungutan perpajakan khususnya penerimaan pajak tidak optimal dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean.

Baca Juga:
Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

"Rasio pajak kita pernah sampai 14% sampai 15% dan sekarang tinggal sisa 9% sampai 10%. Ini tragis karena kita tidak cakap dalam mengelola aspek perpajakan," katanya dalam diskusi Indef Jelang Debat Kelima, Kamis (11/4/2019).

Selain isu soal perpajakan, Nawir juga mengharapkan isu lain untuk dibahas secara mendalam dalam debat akhir pekan nanti. Isu yang layak diangkat dalam debat nanti antara lain soal pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan isu deindustrialisasi.

Untuk isu terakhir, Nawir menekankan problematika sektor manufaktur yang akut di Indonesia. Hematnya, Indonesian terlalu cepat melompat dari sektor manufaktur kepada sektor jasa.

"Akibat deindustrialisasi ini salah satu efeknya adalah turunnya penerimaan perpajakan. Padahal sektor ini merupakan menjadi penyumbang utama penerimaan pajak yang sebesar 30%," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 07 Mei 2024 | 17:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

Senin, 06 Mei 2024 | 17:19 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bisa Hambat Industri Mobil Listrik

Senin, 06 Mei 2024 | 12:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jokowi Ingatkan Pemda dan Kementerian Hati-Hati Kelola Anggaran

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Siapkan Insentif untuk Mobil Hybrid, Seperti Apa?

BERITA PILIHAN
Kamis, 09 Mei 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN BANYUMAS

Tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu Ditetapkan Paling Tinggi 40%

Kamis, 09 Mei 2024 | 15:30 WIB KONSULTASI PAJAK

Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Masuk Bursa, Bagaimana Ketentuannya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 14:30 WIB BEA CUKAI BOJONEGORO

Bea Cukai Musnahkan Jutaan Rokok dan Ribuan Liter Miras Ilegal

Kamis, 09 Mei 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pusat Bayar Gaji Karyawan Cabang, Siapa yang Potong PPh Pasal 21-nya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan SPT Masa Pajak Penghasilan

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Resign di Tengah Tahun dan Sudah Lapor SPT, Tetap Minta Bukti Potong?

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS