EFEK VIRUS CORONA

IHSG Sempat Turun, OJK Minta Pasar Tidak Panik

Dian Kurniati
Jumat, 13 Maret 2020 | 17.51 WIB
IHSG Sempat Turun, OJK Minta Pasar Tidak Panik

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta pelaku pasar tidak panik karena indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat anjlok sebagai dampak wabah virus Corona terhadap perekonomian.

Wimboh beralasan kepanikan pelaku pasar bisa meluas hingga dampaknya pada perekonomian akan lebih berat. Dia juga meyakinkan pasar bahwa pemerintah akan mengupayakan IHSG segera pulih dari dampak virus Corona.

"Saya imbau kepada pengusaha, terutama yang punya portofolio di pasar modal, tidak perlu ikut-ikutan panik. Karena ini Indonesia. Kita coba yang terbaik agar dampaknya bisa minimal," katanya di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Wimboh mengatakan OJK memiliki protokol yang jelas dan transparan untuk menangani IHSG yang anjlok. Demikian pula dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara pasar modal.

Kepanikan pasar akibat virus Corona telah menyebabkan IHSG anjlok hingga lebih dari 25% sejak awal 2020. OJK juga mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi fluktuasi tajam IHSG dengan menghentikan perdagangan selama 30 menit jika terjadi penurunan 5% atau lebih.

Sejak kebijakan itu dirilis tanggal 10 Maret 2020, BEI tercatat dua kali menutup paksa IHSG karena penurunan di atas 5%. Penutupan pertama dilakukan kemarin, hanya 30 menit sebelum perdagangan berakhir karena terjadi penurunan 5,01% ke level 4.895,74.

Sementara hari ini, penutupan kedua terjadi pada pukul 09.15 WIB, atau hanya 15 menit setelah IHSG dibuka, karena melemah 5,01% ke level 4.650,58. Namun saat perdagangan ditutup pukul 16.00, IHSG tercatat berada di zona hijau dengan penguatan 0,24% ke level 4.907,57, dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Wimboh menambahkan dinamika penurunan pasar saham juga terjadi di berbagai negara lain dan akan saling berpengaruh dengan IHSG. Oleh karena itu, kata dia, pelaku pasar di dalam negeri harus sama-sama mengupayakan tren penurunan itu segera terhenti.

"Penyebab turunnya indeks di pasar modal lebih banyak karena sentimen negatif dan ini semua pasar modal di seluruh dunia saling berkaitan," katanya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.