Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 sebesar 5,01% sudah sesuai dengan rentang yang diperkirakan pemerintah.
Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi 5,01% menunjukkan kinerja pemulihan ekonomi terus terakselerasi seusia mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Namun, ia menilai capaian tersebut masih berada di bawah harapan pemerintah.
"Kita tentu berbesar hati [karena] terjadi pemulihan, tetapi masih pada level yang belum kami harapkan," katanya dalam sebuah acara, dikutip pada Rabu (11/5/2022).
Sri Mulyani menuturkan penopang pertumbuhan ekonomi I/2022 agak berbeda dari prediksinya, meskipun dari aspek agregat tetap sama. Misal, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,34%, padahal awalnya diprediksi akan lebih tinggi.
Hal lainnya yang juga menjadi perhatian ialah basis pertumbuhan pada kuartal I/2021 yang rendah, yaitu sebesar 0,7%. Untuk itu, lanjut menkeu, pemerintah memiliki pekerjaan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi tetap berlanjut hingga akhir tahun.
Sri Mulyani menjelaskan tantangan pemulihan ekonomi pada tahun ini akan berbeda dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya. Ketika pandemi berangsur mereda, dunia kini dihadapkan dengan meningkatnya tekanan geopolitik, terutama akibat perang Rusia dan Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina telah memberikan efek rambatan yang kuat seperti kenaikan berbagai harga komoditas sehingga menyebabkan lonjakan inflasi di sejumlah negara. Situasi ini berpotensi menekan konsumsi masyarakat dalam menopang pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Menurut menkeu, APBN akan tetap memainkan peran sebagai bantalan untuk menjaga daya beli dengan menyelenggarakan pemberian berbagai bantuan sosial dan subsidi.
"Daya beli masyarakat harus dijaga agar konsumsi untuk bisa tumbuh di atas 5%. Namun, daya beli sekarang justru terancam karena harga-harga komoditas dunia [naik]," ujarnya.
Menteri Keuangan sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 sebesar 4,5%-5,2%, dengan titik tengah 5,0%. Sementara itu, UU APBN 2022 menargetkan ekonomi mampu tumbuh 5,2%. (rig)