EKONOMI DIGITAL

e-Commerce Bakal Kuasai Ekonomi Digital Indonesia, Sumbang Rp1.908 T

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 Oktober 2021 | 13:30 WIB
e-Commerce Bakal Kuasai Ekonomi Digital Indonesia, Sumbang Rp1.908 T

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pandemi Covid-19 menjadi momentum ekonomi digital di Tanah Air untuk tumbuh signifikan. Jumlah penduduk yang cukup jumbo menjadi katalisator sektor ini berkembang.

Pemerintah pun memprediksi niaga elektronik atau e-commerce akan menyumbang Rp1.908 triliun terhadap perekonomian nasional di tahun 2030. Angka ini setara 33% dari keseluruhan peta ekonomi digital Indonesia.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan potensi ekonomi digital Indonesia jauh di atas negara lain di Asean. Analisis tersebut didapat dari perhitungan gross merchandise value (GMV) di kawasan.

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Sebagai gambaran, pada 2020 lalu ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi terhadap 4% produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Pada 2030 mendatang, kontribusi ekonomi digital terhadap PDB melonjak jadi 18%.

"e-Commerce diperkirakan masih akan menguasai peta ekonomi digital Indonesia pada 2030 dengan kontribusi mencapai Rp1.908 triliun atau sekitar 33%," kata Mendag dikutip dari siaran pers, Kamis (14/10/2021).

Sementara itu, sumber kontribusi lainnya didapat dari rantai nilai dan logistik dengan nilai Rp763 triliun atau 13% dari seluruh penerimaan ekonomi digital, online travel senilai Rp575 triliun atau 10%, dan corporate services sejumlah Rp529 triliun atau 9%.

Baca Juga:
Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Mengantisipasi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital, pemerintah menyiapkan 3 hal. Pertama, meningkatkan jumlah talenta digital baik di instansi pemerintah, pengusaha, atau akademisi. Kedua, mengakselerasi investasi infrastruktur hingga pelosok demi mengurangi kesenjangan digital.

Ketiga, memastikan regulasi terkait ekonomi digital di Indonesia bersifat adaptif, proaktif, dan kolaboratif.

Indonesia juga tercatat sebagai negara penyumbang perusahaan rintisan alias start up terbanyak di Asean. Perusahaan start up di Indonesia mencapai lebih dari 2.200 entitas. Laju penetrasi internet di Indonesia ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

14 Oktober 2021 | 22:35 WIB

Ditengah banyaknya dampak buruk akibat pandemi Covid-19, e-commers menjadi salah satu bagian yang naik jumlah penggunanya. Selama pandemi, transaksi secara elektronik menjadi suatu gaya hidup. Hal ini menjadi langkah maju untuk teknologi dan digitalisasi di Indonesia.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara