INDIA

Ditolak Warga, Pajak Ekstra Miras 70% Akhirnya Dicabut

Dian Kurniati
Rabu, 10 Juni 2020 | 18.18 WIB
Ditolak Warga, Pajak Ekstra Miras 70% Akhirnya Dicabut

Petugas menutup toko minuman keras di New Delhi, India. (Sumber: PTI Photo)

NEW DELHI, DDTCNews—Pemerintah Delhi, India, akhirnya mencabut pengenaan pajak ekstra 70% untuk setiap pembelian minuman keras setelah hanya berjalan dalam kurun waktu sebulan.

Menurut pemerintah Delhi, pencabutan itu dilakukan setelah muncul petisi penolakan pajak ekstra 70% atas minuman keras (miras). Adapun pemungutan pajak ekstra itu bertujuan untuk mendanai penanganan pandemi di Delhi.

"Pemerintah mencabut pajak tambahan sebesar 70% dari harga eceran maksimum untuk semua kategori minuman keras, yang berlaku mulai 10 Juni," bunyi pernyataan itu, dikutip Rabu (10/6/2020).

Meski pajak ekstra dicabut, harga minuman beralkohol tak serta merta turun seperti saat sebelum ada pandemi. Hal itu dikarenakan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk minuman keras dari 20% menjadi 25%.

Pemerintah Delhi menerapkan pajak ekstra 70% untuk setiap pembelian minuman keras mulai 4 Mei 2020. Kebijakan itu untuk merespons tingginya permintaan minuman beralkohol saat lockdown wilayah dilonggarkan.

Pajak ekstra 70% dikenakan atas tarif maksimum pada penjualan eceran per botol. Misalnya, botol minuman keras sebelum dikenai pajak dihargai Rs1.000 per botol. Dengan pajak ekstra tersebut, harga miras melompat menjadi Rs1.700 per botol.

Namun, banyak warga mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Delhi mengenai pengenaan pajak ekstra tersebut. Pengadilan pun meminta pemerintah untuk merespons desakan publik tersebut.

Dilansir dari Dnaindia, pemerintah mengklaim berwenang mengatur penjualan, pembelian, dan konsumsi minuman keras. Meski demikian, pemerintah tampaknya memilih mencabut pajak ekstra 70% dan menggantinya dengan menaikkan PPN menjadi 25%. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.