PENERIMAAN PAJAK 2016

DDTC: Capaian Penerimaan Sesuai Prediksi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 04 Januari 2017 | 10:44 WIB
DDTC: Capaian Penerimaan Sesuai Prediksi

Suasana di salah satu kantor pelayanan pajak di Jakarta. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp1.106 triliun (unaudited) atau sekitar 81,6% dari target APBNP 2016 Rp1.355 triliun, sesuai dengan prediksi awal DDTC, yang sekaligus menunjukkan perlunya kebijakan anggaran dibuat lebih realistis.

Kepala DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji menyatakan penerimaan pajak yang mencatat kekurangan target (shortfall) sebesar Rp249 triliun itu sejak awal memang mencerminkan target penerimaan yang terlalu optimistis di tengah situasi perekonomian yang belum kondusif.

“Secara umum ekonomi kita masih dalam tekanan harga komoditas dan lemahnya permintaan global. Hal ini jelas memukul kinerja PPh Badan dan PPN, padahal keduanya merupakan tulang punggung penerimaan pajak. Itulah antara lain sebabnya penerimaan pajak berada dalam tekanan,” ujarnya, Rabu (4/1).

Baca Juga:
Pemkot Gencarkan Pemasangan Alat Perekam di Seluruh Hotel dan Restoran

Dalam catatan DDTCNews, realisasi penerimaan pajak 81,6% itu terpaut lumayan jauh dari prediksi Bank Dunia dalam Indonesia Economic Quarterly (25/10) sebesar 90,6% (hal.16). Realisasi ini juga sedikit di bawah proyeksi DDTC (23/11) 84,8%, tetapi masih dalam range prediksi awal DDTC (hal.27), 80,3%-83,9%.

Setiap tahun DDTC merilis proyeksi penerimaan pajak. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan pertumbuhan alami penerimaan, faktor PDB, kinerja sektor industri, dan lain sebagainya. Sejauh ini, proyeksi untuk tahun 2013 hingga 2016 tidak pernah berbeda jauh dengan capaian penerimaan.

Kementerian Keuangan sebelumnya mengumumkan pendapatan APBNP 2016 mencapai 86,9% senilai Rp1.551,8 triliun, dengan belanja 89,3% senilai Rp1.859,5 triliun. Dengan demikian, defisit tercatat 2,46% terhadap PDB, atau Rp307,7 triliun dari target Rp296,7 triliun setara 2,35% terhadap PDB. (Lihat tabel)

Baca Juga:
Soal Badan Otorita Penerimaan Negara, Kadin Minta Pemerintah Hati-Hati

Realisasi Penerimaan Pajak 2016

Jenis Pajak Realisasi (Rp triliun)
PPh nonmigas 630,9
PPh migas 36,9
PPN 410,5
PBB 19,4
Pajak lainnya 8,2
Total 1.105,9
Target APBN 1.355
Shortfall 249
Realisasi (%) 81,6

Sumber: Kemenkeu, 2017 (unaudited)

Keseimbangan Fiskal

Baca Juga:
Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?

Bawono menekankan belanja sebesar 89% itu, dengan realisasi belanja modal 80%, telah mengirim pesan bahwa kredibilitas APBN sedang diperbaiki dengan mengedepankan keseimbangan fiskal untuk keberlanjutan pembangunan, tanpa harus mengorbankan laju pertumbuhan terlalu dalam.

“Ibaratnya, ekonomi kita ini sudah kepanasan, sehingga perlu sedikit didinginkan. Dengan cara relaksasi fiskal, daya dukung perekonomian kita ke depan akan punya dasar lebih kuat untuk tumbuh. Pesan tersebut juga tercermin dalam postur APBN 2017 dan harus diapresiasi,” paparnya.

Terkait dengan kinerja program pengampunan pajak, Bawono mengatakan secara umum memang terlihat ada penurunan kinerja pada periode kedua Oktober-Desember, terutama jika dibandingkan dengan capaian periode pertama Juli-September 2016.

Baca Juga:
Diskon Pajak Pasal 31E UU PPh Bisa Digunakan Tanpa Ajukan Permohonan

Akan tetapi, hal tersebut masih wajar mengingat tarifnya yang lebih tinggi dari periode pertama. Apalagi, realisasi uang tebusan yang tembus Rp100 triliun juga sudah melampaui ekspektasi. Namun, dia menyarankan, pemerintah harus melakukan sesuatu untuk periode ketiga ini, Januari-Maret 2017.

Tax amnesty ini sangat membantu penerimaan. Tapi, yang lebih penting adalah upaya memperluas basis pemajakan dengan cara meningkatkan partisipasi. Pada periode terakhir tax amnesty ini saya kira perlu ada semacam sinyal lebih keras dan masif dari pemerintah untuk lebih mengefektifkan program tersebut,” katanya.

Untuk tahun 2017, Bawono menambahkan, DDTC memproyeksi penerimaan pajak akan berkisar Rp1.226,09 hingga Rp1.241,44 triliun, atau dengan realisasi antara 94%-95% dari target APBN 2017 sebesar Rp1.307,6 triliun. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 09:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Badan Otorita Penerimaan Negara, Kadin Minta Pemerintah Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?

Jumat, 26 April 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diskon Pajak Pasal 31E UU PPh Bisa Digunakan Tanpa Ajukan Permohonan

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 09:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Badan Otorita Penerimaan Negara, Kadin Minta Pemerintah Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Hal Unik Ini Hanya Ada di Perpajakan DDTC, Sudah Coba?

Jumat, 26 April 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diskon Pajak Pasal 31E UU PPh Bisa Digunakan Tanpa Ajukan Permohonan

Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

Imbauan DJPK Soal Transfer ke Daerah pada Gubernur, Sekda, hingga OPD

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara