Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Otoritas pajak Filipina, Bureau of Internal Revenue (BIR) menandatangani perjanjian kerja sama pertukaran data dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) sebagai upaya meningkatkan penegakan hukum di bidang pajak.
Komisaris BIR Romeo Lumagui mengatakan data dari CES sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak sekaligus intensifikasi kegiatan penegakan hukum. Dengan kerja sama ini, ia menilai wajib pajak akan kesulitan melakukan praktik-praktik penghindaran pajak.
"Mereka harus menyadari bahwa menyembunyikan aktivitas dan aset mereka melalui badan hukum yang tidak transparan akan terungkap melalui kerja sama dan koordinasi antarlembaga," katanya, Jumat (3/3/2023).
Lumagui menuturkan perjanjian pertukaran data antara BIR dan SEC akan memungkinkan otoritas menemukan dan mengadili pelaku penghindaran pajak. Apabila upaya intensifikasi pajak berhasil, penerimaan negara juga bakal meningkat.
Berdasarkan perjanjian tersebut, BIR akan memiliki akses on-site, off-site dan online pada data perusahaan yang relevan. Data yang diakses dari SEC di antaranya mencakup nama, alamat, tanggal lahir, kebangsaan, serta informasi beneficial ownership.
Menurut Lumagui, data informasi beneficial ownership dapat menunjukkan dalang sebenarnya di balik kejahatan keuangan seperti penghindaran pajak, transaksi palsu, serta pencucian uang.
Perjanjian pertukaran data antara BIR dan SEC berlaku selama 5 tahun kecuali diakhiri sebelumnya oleh salah satu pihak yang terlibat. Dalam periode itu, langkah penindakan terhadap pelaku tindak pidana pajak bakal dioptimalkan.
Lumagui juga menjamin informasi pribadi dan sensitif yang diperoleh dari perjanjian tersebut akan diperlakukan sesuai prinsip kerahasiaan.
"BIR akan menyosialisasikan perjanjian pertukaran data ini kepada semua pegawai dan masyarakat wajib pajak," ujarnya seperti dilansir philstar.com. (rig)