KINERJA PEREKONOMIAN 2018

BKPM: Realisasi Investasi yang Mengecewakan Hambat Akselerasi Ekonomi

Redaksi DDTCNews
Rabu, 06 Februari 2019 | 17.36 WIB
BKPM: Realisasi Investasi yang Mengecewakan Hambat Akselerasi Ekonomi

Kepala BKPM Thomas Lembong. 

JAKARTA, DDTCNews – Melambatnya kinerja investasi menjadi salah satu penyebab tidak signifikannya akselerasi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan fakta realisasi investasi pada 2018 cukup mengecewakan. Apalagi, realisasi investasi pada tahun lalu juga tercatat tidak mampu memenuhi target yang sudah ditetapkan.

“Realisasi investasi pada 2018 kemarin memang cukup mengecewakan, di mana pertumbuhan investasi melambat dari di atas 10% menjadi hanya sedikit di atas 4%,” katanya di Kantor BKPM, Rabu (6/2/2019).

Kinerja realisasi tersebut, menurut Thomas, memengaruhi angka perekonomian nasional yang hanya mampu tumbuh 5,17% pada tahun lalu. Maklum saja, dari sisi pengeluaran, investasi (pembentukan modal tetap bruto/PMTB) merupakan salah satu lokomotif utama pertumbuhan setelah konsumsi rumah tangga.

Faktor eksternal, disebutnya, punya andil dalam kinerja realisasi investasi pada tahun lalu. Bila investasi dalam negeri (PMDN) masih mencatatkan kinerja yang impresif, lain halnya dengan penanaman modal asing (PMA) yang justru terkontraksi sepanjang 2018.

Data BKPM mencatat angka realisasi PMA pada 2018 menyumbang Rp392,7 triliun, atau turun 8,8% dibandingkan realisasi PMA pada 2017 senilai Rp430,5 triliun. Dinamika perang dagang dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat memainkan peran sentral dalam memengaruhi arus modal secara global.

“Itu tentunya, salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara total berada di bawah keinginan kita," tuturnya.

Meskipun mengecewakan, harapan tetap dikibarkan untuk 2019. Angin perubaham sudah mulai terasa sejak akhir tahun lalu dengan membaiknya data investasi pada kuartal IV/2018. Adapun target investasi pada 2019 dipatok senilai Rp792 triliun, naik 9,8% dari realisasi tahun lalu.

“Jadi, saat ini saja sebenarnya sudah terlihat tanda-tanda awal, bahwa investasi di tahun ini akan recovery, setelah pelemahan yang cukup signifikan di 2018,” imbuh Thomas. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.