JAKARTA, DDTCNews – CEO Sriwijaya Air Chandra Lie menilai target uang tebusan pada program pengampunan pajak yang senilai Rp165 triliun merupakan nominal yang wajar, namun sangat berguna untuk membangun ekonomi Indonesia.
Dia mengatakan target nominal uang tebusan tersebut tidak terlalu tinggi untuk Indonesia, apalagi sejumlah pengusaha besar akan segera mengikuti program pengampunan pajak ini.
“Program tax amnesty ini merupakan suatu kebijakan yang sangat baik, serta juga memberikan keuntungan oleh para pengusaha. Target uang tebusan Rp165 triliun pun tidak terlalu tinggi, namun angka itu bukanlah angka yang kecil untuk ukuran Indonesia,” ujarnya setelah mendaftar tax amnesty kemarin, Senin (26/9).
Melalui kebijakan perpajakan Indonesia ini, tambah Chandra, pembangunan Indonesia yang secara merata akan terpacu hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan. Pembangunan tersebut meliputi pembangunan yang salah satunya diarahkan pada pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta pemerintah pusat untuk lebih memfokuskan pembangunan pada sektor infrastruktur. Selain infrastruktur berfungsi sebagai penghubung antarwilayah, infrastruktur juga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, program pengampunan pajak sendiri, tidak hanya mengumpulkan dana melalui pajak terutang warga negara. Namun, berbagai investasi dan pengalokasian dana yang terkumpul akan digunakan oleh pemerintah untuk membangun Indonesia.
Penerimaan dana tersebut meliputi dana yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pemerintah akan mengelola dana tersebut melalui sejumlah bank gateway yang telah ditunjuk oleh pemerintah, sebelum dana tersebut dialirkan untuk pembangunan.
“Pemerintah akan menarik dana masuk ke Indonesia, lalu mengelola dana yang terkumpul itu melalui tax amnesty. Ini hal positif yang dihasilkan tax amnesty dan harus diperhatikan,” pungkasnya. (Amu