PENGHEMATAN ANGGARAN

Ini Daftar K/L dengan Jatah Potong Anggaran Terbesar

Redaksi DDTCNews
Jumat, 26 Agustus 2016 | 15.53 WIB
Ini Daftar K/L dengan Jatah Potong Anggaran Terbesar
Menkeu Sri Mulyani di DPR, Kamis (25/8). (Foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews  – Pemerintah memutuskan untuk menambah besaran pemangkasan anggaran dalam postur APBN-P 2016 dari Rp133,8 triliun menjadi Rp137,6 triliun guna mengantisipasi tidak tercapainya target penerimaan perpajakan yang dipatok dalam APBN-P 2016.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan pemangkasan itu meliputi alokasi untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp64,7 triliun, transfer ke daerah sebesar Rp70,13 triliun, dan dana desa Rp2,82 triliun.

“Perhitungan proyeksi penerimaan perpajakan dalam APBN-P 2016 diperkirakan Rp219 triliun lebih rendah dari yang ditargetkan, sebagai dampak perlambatan ekonomi dunia dan domestik serta penurunan harga komoditi minyak, batubara, dan CPO,” jelasnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (25/8).

Dari pemangkasan belanja di K/L, sedikitnya ada 15 K/L yang mendapatkan jatah pemotongan terbesar. Kelimabelas K/L itu di antaranya:

  • Kementerian Pertahanan sebesar Rp7,9 triliun
  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp6,9 triliun
  • Kementerian Pertanian sebesar Rp5,9 triliun
  • Kementerian Kesehatan sebesar Rp5,6 triliun
  • Kementerian Perhubungan sebesar Rp4,7 triliun
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp3,9 triliun
  • Kementerian Keuangan sebesar Rp3,5 triliun
  • Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp3,1 triliun
  • Polri sebesar Rp2,9 triliun
  • Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebesar Rp2,1 triliun
  • Kementerian ESDM sebesar Rp1,6 triliun
  • Kementerian Agama sebesar Rp1,4 triliun
  • Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp1,3 triliun
  • Kementerian Sosial sebesar Rp943 miliar
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp871,7 triliun

Sri Mulyani menambahkan, penghematan akan diarahkan pada efisiensi dan realokasi belanja pada program dan kegiatan yang lebih produktif.

Menurutnya belanja K/L akan diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur, penurunan angka kesenjangan sosial dan kemiskinan, serta perluasan lapangan kerja. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.