JAKARTA, DDTCNews — Berita mengenai pembahasan rancangan undang-undang (RUU) pengampunan pajak (tax amnesty) yang berjalan lambat di panitia kerja (Panja) tersebar di beberapa media cetak pagi ini, Selasa (7/6). Hingga senin kemarin, dikabarkan Panja belum juga membahas pasal penting seputar tarif tebusan, mekanisme repatriasi, dan instrumen investasi.
Selain itu, ada juga berita mengenai ekonomi Indonesia yang kembali mendapatkan dana segar dengan datangnya Lebaran. Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang perayaan Lebaran tahun ini akan sangat besar, hal ini juga dilihat dari kebutuhan uang tahun ini yang juga sangat tinggi. Lantas, berapakah jumlah kenaikannya? Berikut ringkasan berita selengkapnya:
Pembahasan RUU tax amnesty yang berjalan lambat di panitia kerja (Panja). Hingga senin kemarin, dikabarkan Panja belum juga membahas pasal penting seputar tarif tebusan, mekanisme repatriasi, dan instrumen investasi. Juru bicara Presiden Johan Budi mengatakan, presiden tidak pasang target penyelesaian RUU tax amnesty. Dia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan opsi-opsi lain apabila RUU tersebut tidak selesai.
Ekonomi Indonesia kembali mendapatkan injeksi dana segar stimulus tahunan bernama uang Lebaran. Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang perayaan Lebaran tahun ini mencapai Rp160,4 triliun. Jumlah ini naik 14,57% daripada lebaran tahun 2015. Kebutuhan uang lebaran dipicu 2 faktor. Pertama, pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan polri. Kedua, jumlah hari libur Lebaran 2016 lebih banyak dari tahun lalu.
Pemerintah mulai realistis dengan target pertumbuhan ekonomi yang diusulkan dalam RAPBN-P 2016. Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, setelah rapat kerja dengan Komisi XI dan Badan Anggaran (Banggar) DPR, target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN-P 2016 akan lebih moderat. Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2016 sudah cukup baik jika mencapai 5,1%. Target itu lebih rendah dari pengajuan RAPBN-P 2016 yakni 5,3%.
Dalam RAPBN-P 2016 target cukai mengalami kenaikan sebesar Rp1,7 triliun. Sekitar Rp1 triliun di antaranya akan diperoleh dari kebijakan cukai baru terhadap kemasan botol plastik yang berlaku mulai semester II-2016. Potensi penerimaan cukai dari barang kena cukai baru ini telah dihitung oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi.
Amerika Serikat (AS)memutuskan untuk mendukung seluruh upaya terbaru China dalam mengantisipasi dampak negatif dari proses transisi ekonominya. Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan, AS akan mendukung secara penuh upaya China dalam memangkas kapasitas produksi sektor industri dan penggunaan kebijakan fiskalnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.