Penjual melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah masih punya pekerjaan rumah untuk menjaga tingkat inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Sesuai dengan pola yang ada, permintaan bahan pokok cenderung meningkat pada hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan berujung pada peningkatan risiko inflasi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun mengajak seluruh pemangku kepentingan bidang pemenuhan bahan pokok untuk bersama-sama menjaga inflasi. Tak cuma sampai akhir tahun, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga bahan pokok sampai dengan Lebaran tahun depan.
"Semua pihak, baik pemda, asosiasi, serta BUMN bidang pangan harus siap menghadapi momen Nataru diikuti dengan Puasa dan Lebaran. Kita perlu menjaga inflasi," kata mendag dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (3/12/2022).
Sampai awal Desember 2022, Zulkifli mengatakan, pengendalian inflasi berjalan cukup baik. Inflasi Oktober 2022 tercatat 3,31% (tahun ke tahun), masih lebih rendah jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, 3,21% (tahun ke tahun).
"Namun, dengan waktu tersisa kita memasuki sprint, akhir dari maraton pengendalian inflasi yang kita lakukan. Upaya all out perku dilakukan," kata mendag.
Zulkifli lantas meminta bantuan pemda untuk terlibat dalam upaya pengendalian inflasi. Langkah yang dilakukan termasuk dengan turun ke pasar atau menggelar pasar murah, optimalisasi APBD untuk pengendalian inflasi daerah, hingga mengawal kelancaran distribusi bahan pokok.
Mendag mewanti-wanti semua pihak untuk berfokus pada beberapa komoditas yang rawan mengalami lonjakan seperti beras, kedelai, minyak goreng, dan telur ayam. (sap)