Staf Ahli Bidang Teknologi dan Pembangunan Berkelanjutan Kemenko Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah ingin mengalihkan sebagian anggaran subsidi BBM untuk mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik.
Staf Ahli Bidang Teknologi dan Pembangunan Berkelanjutan pada Kemenko Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan instrumen fiskal akan digunakan pemerintah untuk menekan harga dan meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik.
"Jadi saat ini, dengan restu pemerintah, kami sedang menghitung bagaimana caranya sebagian subsidi BBM ini bisa kita alihkan untuk menekan harga di depan untuk kendaraan listrik," katanya, dikutip pada Minggu (21/8/2022).
Apabila permintaan terhadap kendaraan bermotor listrik naik, lanjut Rachmat, pengusaha akan segera memenuhi kebutuhan tersebut dan harga kendaraan listrik di pasaran akan menurun.
Dia menyebut komponen yang membuat kendaraan bermotor listrik cenderung mahal di antaranya baterai. Meski demikian, sambungnya, harga baterai diekspektasikan akan terus turun seiring dengan perkembangan teknologi.
"Kita perlu bikin incentive programme untuk kick start ini. Ke depan semoga beberapa tahun lagi akan lebih murah dan mencapai parity," ujarnya.
Rachmat menjelaskan pemanfaatan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil selama ini cenderung atau relatif mudah dijangkau oleh masyarakat dikarenakan adanya subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah sudah memberikan subsidi senilai Rp10.000 hingga Rp11.000 atas konsumsi bahan bakar minyak jenis Pertalite. Subsidi tersebut dinikmati para pengguna mobil dan sepeda motor.
"Sebenarnya negara itu memberikan subsidi secara langsung kepada pengguna mobil dan motor lewat subsidi BBM. Harga keekonomian BBM dibandingkan dengan Pertalite itu beda Rp10.000 hingga Rp11.000," tuturnya.
Rachmat menuturkan setiap mobil rata-rata mengonsumsi 1.500 liter BBM setiap tahunnya. Dalam 1 tahun, anggaran subsidi yang dinikmati setiap mobil di Indonesia mencapai Rp15 juta.
Sementara itu, sepeda motor mengonsumsi 300 liter BBM setiap tahunnya. Dengan demikian, subsidi yang dinikmati oleh setiap sepeda motor di Indonesia mencapai Rp3 juta. (rig)