Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19 menjadi salah satu yang tercepat di antara negara-negara berkembang di dunia.
Sri Mulyani mengatakan pemulihan itu terjadi karena pemerintah memberikan dukungan yang besar melalui APBN, baik dari aspek kesehatan dan ekonomi. Menurutnya, pemulihan ekonomi dari pandemi bahkan lebih cepat dari krisis moneter pada 1997-1998.
"Perekonomian Indonesia sudah mencapai level sebelum pandemi. Pencapaian ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan pengalaman Indonesia menghadapi krisis keuangan Asia pada 1997-1998," katanya dalam Side Event Presidensi G-20 Indonesia, Rabu (16/2/2022).
Sri Mulyani menuturkan Indonesia menghadapi dampak pandemi Covid-19 seperti halnya negara-negara lain di dunia. Menurutnya, pandemi telah berdampak besar pada sisi kesehatan, ekonomi, sosial.
Pemerintah menggunakan kebijakan dan instrumen fiskal untuk menangani pandemi Covid-19. Tahun lalu, alokasi untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi mencapai US$45,9 miliar atau Rp656,1 triliun. Angka itu juga setara dengan 23,6% dari total belanja.
Dengan dukungan tersebut, ekonomi Indonesia pada 2021 mampu tumbuh 3,65% atau lebih tinggi dari 2020 sebesar 2,07%. Pemulihan juga terlihat dari berbagai sektor, yang menandakan kegiatan ekonomi Indonesia sudah makin membaik.
"Bagi kami, ini adalah hasil yang sangat baik dari sisi ekonomi. Kami belajar dari pengalaman kami sendiri, tetapi juga diupayakan dipercepat agar dapat menavigasi implikasi kompleks dari pandemi ini dan prospek pemulihan," ujar Sri Mulyani.
Menkeu menambahkan pemerintah akan terus berupaya menggunakan kebijakan fiskal secara lebih efektif. Dengan strategi itu, proses pemulihan dapat terus berlanjut karena memperoleh dukungan yang cukup melalui kebijakan pemerintah, terutama dari sisi fiskal.
Tahun ini, pemerintah melalui APBN 2022 menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2%. (rig)