PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Yakin Ekonomi Kuartal IV Tumbuh di Atas 5%, Ini Alasannya

Dian Kurniati
Rabu, 22 Desember 2021 | 09.45 WIB
Sri Mulyani Yakin Ekonomi Kuartal IV Tumbuh di Atas 5%, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparannya di APBN Kita. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2021 akan mencapai level di atas 5%.

Sri Mulyani mengatakan ekonomi terus menunjukkan perbaikan setelah sempat terinterupsi akibat penyebaran varian Delta Covid-19. Menurutnya, momentum pemulihan tersebut akan terjaga hingga tutup tahun.

"Untuk 2021, kami perkirakan pertumbuhan ada di kisaran 3,5% hingga 4%, di mana kuartal IV pertumbuhan diprediksi akan di atas 5% karena akselerasi terlihat cukup kuat," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021).

Sri Mulyani mengatakan proyeksi itu telah mencerminkan optimisme pada pemulihan ekonomi Indonesia. Menurutnya, tren pemulihan terus terakselerasi walaupun sempat mengalami perlambatan pada pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021.

Dia menyebut terdapat sejumlah faktor yang menjadi indikator pemulihan ekonomi pada kuartal IV/2021. Pertama, penguatan konsumsi rumah tangga, termasuk kategori transportasi dan leisure yang tertahan akibat varian Delta.

Kedua, aktivitas investasi yang meningkat seiring dengan membaiknya rantai pasok dan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). Ketiga, kinerja ekspor dan impor yang masih tumbuh tinggi hingga kuartal IV/2021, terutama ekspor nonmigas.

Di sisi lain, Sri Mulyani juga mewaspadai sejumlah isu yang berpotensi memengaruhi kinerja pemulihan ekonomi ke depan. Pertama, mengenai masih tingginya risiko pandemi Covid-19, khususnya penyebaran varian Omicron.

Selain itu, ada risiko global yang meningkat, terutama terkait dengan percepatan tapering-off AS, meningkatnya tekanan inflasi global, serta perlambatan ekonomi di China.

Sri Mulyani pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 akan berkisar 3,5% hingga 4,0%. Proyeksi tersebut masih lebih rendah dari target dalam UU APBN sebesar 5%. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.