Peluncuran Bantuan Tunai Se-Indonesia Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua sejumlah Rp6,53 triliun pada bulan ini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pemberian bansos tersebut menyasar 9,07 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Dia berharap pencairan bansos ini dapat mengurangi beban pengeluaran pada bulan Ramadan.
“Bulan puasa biasanya pengeluaran akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan sahur, maupun berbuka puasa, untuk beli takjil atau beli makanan tambahan lainnya,” katanya dikutip dari Setkab, Rabu (21/4/2021).
Pencairan bansos PKH, lanjut Risma, juga diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi dan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pedagang kecil juga bakal ikut terdampak.
PKH merupakan bantuan bersyarat bagi keluarga yang memenuhi satu atau lebih komponen antara lain komponen pendidikan dengan kategori anak SD/MI atau sederajat, anak SMP/MTs atau sederajat dan anak SMA/MAN atau sederajat.
Lalu, komponen kesehatan dengan kategori ibu hamil dan anak balita; dan komponen kesejahteraan sosial dengan kategori lanjut usia di atas 70 tahun dan kategori disabilitas berat. Dalam penyaluran bansos, Kemensos menggandeng Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Mereka bisa mencairkan (bansos) di ATM bersama, e-warong, dan agen-agen bank yang ditunjuk oleh bank penyalur,” tutur Risma.
Berdasarkan data Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kemensos, alokasi anggaran bansos PKH tahun ini senilai Rp28,71 triliun. Dari alokasi anggaran tersebut, bansos yang sudah disalurkan mencapai Rp15,35 triliun. (rig)