Ilustrasi. Gedung Badan Pemeriksa Keuangan. (foto: bpk.go.id)
JAKARTA, DDTCNews – Pemeriksaan terkait dengan lingkungan hidup mulai menyita perhatian berbagai lembaga audit di berbagai negara, tak terkecuali oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia.
Pertemuan rutin auditor internasional The International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) bidang lingkungan hidup yang digelar pada 19-21 Januari 2021 mengangkat tema terkait dengan circular economy.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa lembaga auditor menyampaikan pengalaman dalam melakukan pemeriksaan terkait dengan circular economy. BPK Indonesia pun menceritakan pengalamannya saat mengaudit pengendalian polusi Sungai Citarum.
"Implementasi circular economy melalui pengelolaan sampah berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan atas pengelolaan dan pengendalian polusi di Sungai Citarum, Jawa Barat," kata Kepala Sub Auditorat IV BPK Amri Lewa dalam laman resmi BPK, Jumat (22/1/2021).
Amri menjelaskan temuan BPK atas audit tersebut menunjukan sampah yang mencemari daerah aliran sungai Citarum dapat diolah menjadi beberapa proses seperti kompos, bank sampah, daur ulang sampah plastik dan pengelolaan sampah menjadi sumber energi.
Sementara itu, Joss Bleriot dari Ellen MacArthur Foundation mengatakan ide terkait dengan circular economy tidak hanya sekadar menggunakan kembali, mengurangi dan mendaur ulang suatu nilai barang dalam sistem perekonomian.
Menurutnya, circular economy merupakan alat untuk memastikan nilai sebuah produk dapat tinggal dalam sistem ekonomi dalam durasi yang panjang untuk mengurangi eksternalitas negatif pada lingkungan.
"Ide dasar dari circular economy adalah Restore, Regenerate, dan Redefine Value," tuturnya.
Senada, Elisa Tonda dari UNEP PBB menuturkan implementasi circular economy akan makin dibutuhkan berbagai negara pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut harus diantisipasi bagaimana auditor publik melakukan proses bisnis yang ideal dalam pemeriksaan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
"Jadi penting untuk menjamin keselarasan kebijakan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan circular economy dapat berjalan dengan lancar," ujarnya. (rig)