Ilustrasi. (DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews - Aktivitas belanja pemerintah pada awal tahun fiskal 2021 diyakini akan ikut menentukan daya tahan ekonomi untuk pulih dari pandemi Covid-19.
Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati mengatakan untuk mendukung pemulihan ekonomi, pemerintah harus fokus meningkatkan permintaan masyarakat. Meningkatnya permintaan akan mendukung proses pemulihan ekonomi selain perkembangan vaksinasi masyarakat.
"Faktor demand ini terkait dengan konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah maupun kebutuhan investasi dari berbagai sektor ekonomi," katanya di laman resmi DPR RI seperti dikutip Rabu (6/1/2021).
Anis menyatakan faktor belanja APBN 2021 memiliki peran penting dalam proses pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, aktivitas belanja harus mulai dipacu pada awal tahun.
Selain itu, belanja APBN juga harus dengan belanja BUMN pada 2021. Penyaluran kredit dari perbankan juga perlu untuk ditingkatkan sejak awal tahun untuk menggerakan kegiatan ekonomi riil.
"Oleh karena itu, peran belanja APBN, belanja PEN, belanja BUMN, penyaluran kredit serta pembiayaan dari perbankan, sangat penting untuk dipacu," ujarnya.
Anis menambahkan 2 kebijakan utama dalam bentuk vaksinasi dan efektivitas kebijakan ekonomi akan menentukan proses pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, dia meminta pemerintah fokus menjamin vaksinasi dan kebijakan ekonomi yang tepat untuk meningkatkan permintaan.
Seperti diketahui, realisasi sementara belanja APBN 2020 sebesar Rp2.589,9 triliun, setara dengan 94,6% dari target belanja Perpres No.72/2020 yang sebesar Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja tersebut tumbuh 12% dibandingkan tahun fiskal 2019 yang sebesar Rp2.309,3 triliun. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.