Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.Â
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemanfaatan insentif pajak didominasi oleh sektor usaha perdagangan yang memang mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19.
Sri Mulyani mengatakan data realisasi tersebut menunjukkan insentif pajak sangat dibutuhkan untuk meringankan beban dunia usaha. Sektor usaha yang paling banyak memanfaatkan insentif pajak yakni sektor perdagangan.
"Dominasi dari sektor yang betul-betul mendapat insentif ini, terlihat dari sektor yang mendapat pukulan berat dari Covid," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11/2020).
Hingga 2 November 2020, sebanyak 211.476 perusahaan telah mengajukan permohonan insentif dan memperoleh persetujuan dari DJP. Empat sektor usaha tercatat mendominasi pemanfaatan insentif pajak. Sektor perdagangan misalnya sebanyak 99.007 perusahaan atau 46,82%.
Disusul, industri pengolahan atau manufaktur sebanyak 40.905 perusahaan atau 19,34%. Selanjutnya, usaha konstruksi dan real estat sebanyak 14.653 perusahaan atau 6,93% dan diikuti jasa perusahaan sebanyak 13.454 perusahaan atau 6,34%.
Catatan tersebut juga sejalan dengan data pertumbuhan PDB berdasarkan sektor usaha utama. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan misalnya, tercatat mengalami kontraksi sebesar -5,03% pada kuartal III/2020 (yoy). Â
Sri Mulyani menambahkan insentif pajak yang paling banyak diajukan dunia usaha adalah PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) sebanyak 129.744 perusahaan. Lalu, pembebasan PPh Pasal 22 impor sebanyak 14.085 perusahaan.
Pada insentif diskon angsuran 50% PPh Pasal 25, telah termanfaatkan oleh 65.699 perusahaan. Lalu, wajib pajak yang memanfaatkan insentif restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat sebanyak 1.948 perusahaan.
Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, akan terus mendorong pelaku usaha memanfaatkan insentif pajak hingga akhir tahun. Dia berharap stimulus dunia usaha yang senilai total Rp120,61 triliun pada program pemulihan ekonomi nasional dapat terserap seluruhnya. (rig)