JAKARTA, DDTCNews - Dengan menyuntikkan dana khusus Rp200 triliun ke sistem perbankan, pemerintah menargetkan 5 bank Himbara berlomba-lomba menurunkan bunga kredit pinjaman.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan secara teori ketika likuiditas bank meningkat dalam jangka pendek, yakni sekitar 1-2 tahun, maka bank akan memutar uangnya.
"Hitungan saya, tiba-tiba beberapa bank banyak duit kan, bank akan mulai mencoba menyalurkan. Pertama, bank akan cari proyek-proyek yang bagus di perusahaan-perusahaan yang premier lah. Jadi bank berkompetisi sekarang, dan di situ bunga akan turun," ujarnya kepada awak media di kantor Kemenkeu, dikutip pada Sabtu (20/9/2025).
Kedua, Purbaya melanjutkan, suntikan dana dari pemerintah tidak akan diserap langsung oleh bank sehingga bisa ditawarkan ke pasar uang antar bank (interbank money market). Ini biasanya dalam bentuk pinjaman jangka pendek (overnight).
Artinya, tidak semua dana dapat disalurkan sebagai kredit ke masyarakat karena penyaluran kredit membutuhkan waktu. Jadi, untuk sementara waktu dana tersebut akan mengendap di bank. Dana itu bisa ditawarkan ke bank lain sehingga ketika kelebihan penawaran dana, maka harga bunga pinjaman antar bank bisa turun.
"Sisa uang bisa dilempar ke overnight market, itu bunga antar bank bisa turun. Bunga yang di bank-bank selain 5 bank Himbara tadi juga akan turun," terang Menkeu.
Jika bunga kredit dan deposito turun, lanjut Purbaya, masyarakat bakal lebih rela membelanjakan uangnya. Menurutnya, perilaku nasabah dan konsumen akan mulai berubah, yakni gencar belanja sehingga permintaan di pasar turut meningkat.
"Jadi, kalau perusahaan melihat demand naik, dia akan pinjam uang ke bank. Tadinya kalau bunganya tinggi dia takut, sekarang bunganya lebih rendah nih dia bisa ekspansi. Itulah terjadi supply dan demand naik dua-duanya," imbuhnya.
Secara keseluruhan, Purbaya mengungkapkan dampak suntikan dana pemerintah ke bank pelat merah ini tidak serta merta langsung terasa. Dia memprediksi hasilnya bisa berdampak menggerakkan perekonomian dalam 2 pekan hingga 3 bulan ke depan.
"Ini mungkin enggak cepat 1 atau 2 hari. Saya pikir seminggu, 2 minggu sudah akan kelihatan. Sebulan atau 2 bulan pasti lebih kelihatan, dan 3 bulan sudah kelihatan full swing dari monetary policy yang saya buat tadi ke perekonomian," tutupnya. (dik)