JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Dalam Negeri menyebut terdapat 3 langkah yang dapat diambil pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat kapasitas fiskalnya.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan ketiga langkah yang dimaksud antara lain efisiensi anggaran, memperkuat peran swasta, serta mengimplementasikan program prioritas nasional yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Perjalanan dinas yang terlalu banyak misalnya. Rapat-rapat yang sebetulnya cukup 2 kali, dibikin 20 kali. Makanan dan minuman sampai bermiliar-miliar. Banyak daerah yang bisa Rp100 juta sudah cukup, tapi dibuat bermiliar-miliar," katanya, dikutip pada Minggu (31/8/2025).
Perihal penguatan peran swasta, Tito menilai sektor swasta di daerah sesungguhnya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan kehadiran swasta, pemda bisa meningkatkan PAD tanpa perlu memberatkan masyarakat kelas bawah.
"Kalau swastanya hidup, otomatis bisa ditarik pajak, win-win. Mereka untung, PAD juga dapat, tetapi tidak memberatkan masyarakat bawah," ujarnya.
Mengenai implementasi program prioritas nasional di daerah, Tito menilai keterlibatan pemda dalam mendukung program prioritas sesungguhnya bisa memperkuat kapasitas fiskal daerah itu sendiri.
Kepala daerah secara khusus didorong untuk memanfaatkan program pemerintah pusat seperti makan bergizi gratis, koperasi desa merah putih, sekolah rakyat, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan program tersebut, Tito yakin ekonomi daerah akan menggeliat.
"Salah satu yang kami kagum di Maluku Utara. Gubernur Sherly kemarin menyampaikan kepada forum, menggabungkan program MBG dengan koperasi merah putih," tuturnya.
Dengan mengoptimalkan program tersebut, selain dapat mendukung realisasi program nasional maka daerah juga akan memperoleh keuntungan yang dapat mengerek PAD. Mendagri berharap langkah serupa dapat diikuti oleh daerah lainnya.
Sebagai informasi, Kemendagri mencatat hanya ada 26 pemda yang memiliki kapasitas fiskal kuat. Jumlah pemda dengan kapasitas fiskal lemah mencapai 493 pemda. (rig)