JAKARTA, DDTCNews - Dirjen Pajak Bimo Wijayanto menekankan pentingnya peran pajak dalam penyediaan fasilitas dan pelayanan publik untuk rakyat.
Bimo mengatakan pembayaran pajak bukanlah sekadar kewajiban bagi wajib pajak, melainkan juga bentuk kecintaan warga negara terhadap Tanah Air.
"Sama seperti mengibarkan bendera merah putih setiap 17 Agustus, itu adalah tanda kita untuk ikut menjaga kemerdekaan ini supaya tetap bermakna," ujar Bimo dalam Pajak Bertutur 2025 yang diselenggarakan secara serentak oleh Ditjen Pajak (DJP), Rabu (27/8/2025).
Bimo mengatakan pembayaran pajak adalah gotong royong dalam rangka membiayai pembangunan dan pelayanan publik. Menurutnya, membayar pajak adalah bentuk perjuangan yang secara esensi sama dengan perjuangan pada masa kemerdekaan.
Bila dahulu warga negara berjuang dengan mengangkat senjata, kini warga negara berjuang dengan berupaya untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing lalu membayar pajak atas penghasilan yang diterima.
"Hari ini kita berjuang tidak dengan mengangkat senjata, tetapi esensinya, yakni berjuang untuk bisa membangun bangsa dengan kehormatan, bagaimana kita menegakkan merah putih. Kita berjuang dengan pengetahuan kita, keterampilan kita, dan semangat gotong royong kita," ujar Bimo.
Lebih lanjut, pembayaran pajak kian penting mengingat sebagian besar pembangunan di Indonesia utamanya dibiayai oleh pajak.
"Sebanyak 80% dana pembangunan itu pajak. Sisanya ada yang dari hasil sumber daya alam dalam bentuk royalti dan dividen, sisanya lagi ada dalam bentuk BUMN, dan juga ada dalam bentuk utang. Jadi, kalau negara kita itu berutang, asal untuk tujuan pembangunan itu tidak masalah karena dana kita belum cukup," kata Bimo.
Penerimaan pajak yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai beragam program pelayanan publik, termasuk layanan pendidikan yang diterima oleh siswa dan mahasiswa selaku calon pembayar pajak pada masa yang akan datang.
"Pajak yang dibayarkan kepada pendidikan itu bukan hanya angka, itu adalah hasil keringat dari para pembayar pajak yang mana adik-adik nanti akan di sana," ujar Bimo.
Sebagai informasi, DJP menggelar Pajak Bertutur dengan mengangkat tema Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju. Pajak Bertutur 2025 terdiri atas 3 kegiatan, yakni Lomba Tutur Pajak, Tax Edu Bootcamp, dan acara puncak Pajak Bertutur.
"Kegiatan bertutur pada tahun ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap sadar dan taat pajak melalui penanaman nilai-nilai kesadaran pajak dalam proses pembelajaran, mendukung inklusi kesadaran pajak, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembelajaran kesadaran pajak pada dunia pendidikan," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Rosmauli. (dik)