KEBIJAKAN PEMERINTAH

Indonesia Komitmen Impor Minyak AS, Bahlil: Harga Harus Kompetitif

Muhamad Wildan
Selasa, 29 Juli 2025 | 11.30 WIB
Indonesia Komitmen Impor Minyak AS, Bahlil: Harga Harus Kompetitif
<p>Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia belum melakukan importasi minyak mentah dan LPG yang disepakati dalam kesepakatan perdagangan resiprokal (agreement on reciprocal trade) dengan Amerika Serikat (AS).

Bahlil mengatakan impor minyak mentah dan LPG dari AS senilai US$15 miliar bakal dilaksanakan pada harga yang kompetitif.

"Itu pasti akan kami lakukan dengan langkah-langkah dan memperhatikan nilai keekonomian. Harganya harus kompetitif. Sekarang, kita sedang membuat perangkatnya," kata Bahlil, dikutip pada Selasa (29/7/2025).

Menurut Bahlil, peningkatan volume impor minyak dan LPG dari AS akan diimbangi dengan penurunan volume impor dari negara mitra lainnya seperti Timur Tengah dan Asia.

Saat ini, Bahlil mengatakan pihaknya sedang berfokus untuk menyiapkan peningkatan volume impor LPG dari AS. "Kalau LPG sudah terjadi [impor], volumenya saja kita tingkatkan. Nah, volume peningkatan ini yang sekarang kita kerjakan," ujar Bahlil.

Sebagai informasi, Indonesia berkomitmen untuk mengimpor minyak dan LPG dari AS senilai US$15 miliar dalam rangka mencapai kesepakatan terkait bea masuk resiprokal. Dalam kesepakatan antara Indonesia dan AS, AS bersedia menurunkan bea masuk resiprokal atas barang Indonesia dari awalnya sebesar 32% menjadi sebesar 19%.

Selain berkomitmen untuk mengimpor produk energi AS, Indonesia juga berkomitmen untuk mengimpor produk agrikultur AS senilai US$4,5 miliar dan 50 unit pesawat pabrikan Boeing senilai US$3,2 miliar.

Menurut Presiden Prabowo Subianto, kesepakatan antara kedua negara dicapai demi melindungi pekerja dan ekonomi Indonesia.

"Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting saya harus lindungi pekerja-pekerja kita. Walaupun kita juga punya sikap ya, ini tawaran kita. Kita enggak mampu memberi lebih. Tapi, yang penting bagi saya pekerja-pekerja kita aman," ujar Prabowo tak lama setelah tercapainya kesepakatan antara kedua negara. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.