KEBIJAKAN EKONOMI

Pemerintah Targetkan Kerja Sama Dagang dengan Eurasia Rampung 2025

Aurora K. M. Simanjuntak
Minggu, 22 Juni 2025 | 11.30 WIB
Pemerintah Targetkan Kerja Sama Dagang dengan Eurasia Rampung 2025

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia telah mencapai kesepakatan substansial dalam negosiasi perdagangan dengan negara Eurasia atau disebut Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan untuk mempercepat implementasi perjanjian. Ia menargetkan kerja sama bisa rampung pada 2025.

"Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani tahun ini," katanya, dikutip pada Minggu (22/6/2025).

Menko menjelaskan tahap akhir ini menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yaitu Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.

Dia menjelaskan perjanjian ini akan membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia. Khususnya, untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao.

"Berdasarkan studi kelayakan bersama (joint feasibility study), implementasi perjanjian diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia secara signifikan di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya," jelas menko.

Di sisi lain, pemerintah juga menargetkan peningkatan impor dari EAEU untuk beberapa komoditas strategis. Komoditas tersebut meliputi gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi.

Airlangga juga menilai perjanjian dagang ini akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU.

"Melalui implementasi perjanjian perdagangan ini, Indonesia juga dapat menjadi pintu gerbang akses logistik dan distribusi ke Asia Tenggara, sedangkan EAEU dapat menjadi jalur masuk komoditi unggulan Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah," tuturnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.